Polisi tangkap sindikat pencurian rumah mewah

Bogor (Antara) - Kepolisian Resor Bogor Kota menangkap empat tersangka sindikat pencurian di rumah mewah yang biasa beroperasi di wilayah Bogor.

Satu dari empat tersangka pencuri spesialis rumah mewah tersebut terpaksa ditembak oleh aparat kepolisian karena melawan saat hendak ditangkap.

"Dua hari yang lalu kami menangkap pelaku pencurian dengan pemberatan dan pencurian dengan kekerasan di wilayah Kota Bogor," kata Kapolres Bogor AKBP Bahtiar Ujang Purnama, dalam ekspose di Mapolres Bogor Kota, Kamis.

Kapolres menyebutkan, para pelaku menggunakan modus senjata tajam untuk mengancam korbannya. Bahkan tidak segan-segan untuk melukai korbannya bila menolak memberikan hartanya.

"Pelaku melakukan aksi di rumah mewah baik yang berpenghuni maupun tidak berpenghuni," katanya.

Selain mengancam korbannya para plaku juga menggunakan senjata tajam untuk mencongkel rumah incarannya.

"Para tersangka ini sudah mengintai terlebih dahulu rumah yang akan menjadi sasaran aksinya," kata Kapolres.

Selain beraksi di rumah mewah, para tersangka juga kerap melakukan tindak kejahatan di jalanan.

"Mereka sudah sering melakukan aksinya, ada salah satu residivi di dalam kelompoknya. Mereka bekerja secara berkelompok," kata Kapolres.

Para tersangka yakni Abdul Gofur, Sutisna dan Gunawan. Seorang residivis bernama Sutisna terpaksa dilumpuhkan oleh petugas dengan timah panas karena mencoba melawan saat diamankan.

Selain tiga komplotan spesial pencurian rumah mewah, petugas juga mengamankan seorang lagi yang juga melakukan pencurian di rumah mewah yang ditinggal penghuninya.

"Seorang pelaku diamankan oleh Polsek Bogor Barat karena tempat kejadiannya di Kecamatan Bogor Barat," ujar Kapolres.

Bersama dengan penangkapan tersangka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu unit mobil, dua unit sepeda motor, empat golok, satu obeng, satu pisang pemotong daging, empat dompet, satu ATM mandiri, satu STNK, satu SIM dan KTP atas nama Hany Rosyani.

"Para tersangka dijerat pasal 363 dan 365 KUHP dengan ancama hukuman lima tahun penjara," kata Kapolres.