Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat berencana mengakomodasi 200 warga yang masuk dalam waiting list atau daftar tunggu mudik gratis yang diadakan Pemprov Jabar dan Kementerian Perhubungan dengan mengerahkan enam bus berkapasitas 35 orang setiap unitnya.
"Kalau 200 cukup enam mobil, tapi begitu kita buka jangan tiba-tiba bertambah jadi 3.000 orang. Nanti saya akan koordinasi dengan Dishub," kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi di Bekasi, Senin.
Rahmat mengatakan, enam bus yang akan dikerahkan itu merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan yang diterimanya di Provinsi Jawa Barat akhir tahun 2018 lalu.
Saat itu, Kota Bekasi mendapat 21 unit bus hibah dari Kementerian Perhubungan yang akan dioperasikan untuk Trans Patriot milik Kota Bekasi.
Karena itu, Rahmat mengaku mobil yang diperoleh dari negara itu wajib digunakan oleh rakyat apalagi mereka telah membayar pajak demi pembangunan Indonesia.
"Kalau cuma antar ke daerah Tegal saja, kita mampu bawa (kerahkan) mobil. Yah sekarang warga butuh dan ada mobil yang nggak jalan, paling kita hanya menyediakan bahan bakar dan sopirnya saja," katanya.
"Hanya, mungkin kita cuma bisa antar sampai wilayah Jawa Tengah saja, tidak sampai Jawa Timur," imbuhnya.
Menurutnya, tahun ini Pemerintah Kota Bekasi memang tidak menganggarkan kegiatan mudik gratis ini karena terbentur persoalan anggaran.
Hingga kini, Pemerintah Kota Bekasi masih melakukan rasionalisasi anggaran menyusul tidak maksimalnya penyerapan pendapatan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018 lalu.
Meski demikian, Pemerintah Kota Bekasi tetap menyiapkan kegiatan mudik gratis dengan menggandeng Pemprov Jabar dan Kemenhub meskipun sebatas menyiapkan pelaksanaan kegiatan tersebut.
"Kalau masih ada yang waiting list yah tentu saja ada, karena dengan 120 sampai 300 bus pun juga warga Kota Bekasi kan ada 2,7 juta jiwa," ungkapnya.
"Apalagi yang 60 persen perumpamannya pulang kampung ke Jawa itu, perlu bus yang lebih banyak lagi," imbuhnya.
Seperti diberitakan, Dinas Perhubungan Kota Bekasi mencatat ada 200 warga setempat yang masuk dalam daftar tunggu mudik gratis. Padahal kuota 5.280 kursi bus dari Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Perhubungan di wilayah setempat telah habis sejak April 2019 lalu.
"Mereka yang masuk waiting listkarena mendaftar ketika tiket sudah habis saat pendaftaran kami buka di kantor dinas," kata Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bekasi Deded Kusmayadi.