Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Ketua Tim Kampanye Daerah pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, kehadiran pemantau pemilu dari luar negeri merupakan hal yang biasa terjadi.
"Bukan sesuatu yang luar biasa terjadi saat ini. Dengan berakhirnya era kepemimpinan orde baru, Indonesia mengalami proses demokrasi secara terbuka. Maka partisipasi para pemantau pemilu dari luar negeri adalah hal yang biasa dilakukan di Indonesia," katanya saat ditemui di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/3).
Dedi mengaku, pemantau pemilu tersebut sebelumnya sudah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
"Coba cek deh di KPU. Dalam setiap pemilu pasti penuh orang yang mendaftarkan diri menjadi pemantau yang berasal dari luar negeri. Sama seperti para aktifis kita juga kan banyak yang jadi pemantau pemilu di negara lain," ujarnya.
"Jadi kalau ada kehadiran pemantau dari luar negeri, itu merupakan hal yang biasa dan sudah berlangsung sangat lama. Sehingga tidak perlu dikhawatirkan," tambahnya.
Tim pemantau pemilu terdiri dari LSM, lembaga pemantau dari luar negeri dan perwakilan negara sahabat di Indonesia. Hal itu tertuang dalam Peraturan Bawaslu Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pemantauan Pemilihan Umum.
Pemantau pemilu dari luar negeri jadi hal biasa
Selasa, 26 Maret 2019 19:51 WIB
Jadi kalau ada kehadiran pemantau dari luar negeri, itu merupakan hal yang biasa dan sudah berlangsung sangat lama. Sehingga tidak perlu dikhawatirkan.