Zahedan, Iran (Antaranews Megapolitan/IRNA-OANA) - Satu sumber yang mengetahui menyatakan satu bus yang membawa sejumlah personel Korps Pengawal Revolusi Republik Islam (IRGC) diledakkan oleh seorang pembom bunuh diri di Daerah Chanali, Jalan Khash-Zahedan.
Ia mengatakan kepada Kantor Berita Iran, IRNA --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi, beberapa menit sebelumnya aksi teror telah dilancarkan. Untuk sementara, katanya, sebanyak 20 orang telah gugur dan 20 orang lagi cedera.
Belakangan kelompok Jaish Al-Adl mengaku bertanggung-jawab atas serangan bom bunuh diri pada 13 Februari tersebut.
Pemboman bunuh diri itu terjadi beberapa hari setelah Iran memperingati 40 tahun Revolusi Islam 1979.
IRGC menuduh "kelompok takfiri dan tentara bayaran yang mengabdi buat lembaga intelijen negara congkak di dunia" sebagai pelaku serangan tersebut. Iran, yang mayoritas warganya penganut Syiah, menggunakan istilah "takfiri" untuk menggambarkan kelompok yang melawan negara.
Teheran pada masa lau telah menuduh Arab Saudi mendanai Jaish Al-Adl (Tentara Keadilan), tapi Kerajaan Teluk itu telah membantah tuduhan Iran. (/M007/ANT-BPJ).
Penerjemah: Chaidar/M. Dian A.
Bom bunuh diri di Iran ditujukan ke Bus IRGC
Kamis, 14 Februari 2019 9:12 WIB
Belakangan kelompok Jaish Al-Adl mengaku bertanggung-jawab atas serangan bom bunuh diri pada 13 Februari tersebut.