Peserta UN Keluhkan Kualitas Lembar Jawaban

Bogor, 16/4 (Antara) - Pada hari kedua pelaksanaan Ujian Nasional 2013 tingkat SLTA, sejumlah siswa di Kota Bogor, Jawa Barat, mengeluhkan kualitas Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) yang terlalu tipis dan mudah sobek saat dihapus.

"LJUN nya terlalu tipis, kalo ngak hati-hati menghapusnya mudah sobek," kata siswa SMK Bhakti Insani, Aprilia usai mengikuti UN di Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Menurut Aprilia pada hari pertama pelaksanaan UN ia kurang hati-hati hingga banyak menghapus jawaban, sehingga sobek.

Karena lembar jawabannya sobek ia harus mengganti soal beserta LJUNnya dengan yang baru.

Hal serupa juga dialami Ariani, siswa SMA Bhakti Insani. Pengalaman dihari pertama UN membuatnya harus hati-hati saat menjawab soal dihari kedua untuk menghindari menghapus soal lebih banyak.

"Kalau dihapus, bekas hitam pensilnya menyebar kemana-mana. Bahkan lingkaran jawabannya mudah hilang karena kehapus," kata Ariani.

Menurut Ariani, ia harus lebih teliti menjawab soal agar tidak merusak LJUN.

"Kalau rusak tambah repot lagi, ganti LJUN sama dengan ganti soal juga," katanya.

Ariani mengatakan, pihak guru dan pengawas juga selalu mengingatkan agar tidak salah-salah menjawab soal agar tidak merusak LJUN.

Menanggapi keluhan para siswa, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh saat ditemui usai meninjau percetakan PT Ghalian Indonesia Printing (GIP) menyatakan akan mengevaluasi laporan tersebut.

"Ini persoalan teknis yang harus diantisipasi oleh pihak percetakan. LJUN terlalu tipis berarti spekteknis lembar kertas harusnya menggunakan 80 miligram atau lebih ditebalkan," kata Menteri.

Menteri menegaskan, hal tersebut akan diantisipasi agar tahun depan tidak terulang lagi.

"Ini menjadi informasi penting untuk kita, akan kita evaluasi nantinya," kata Menteri.

Diakui oleh Menteri pelaksanaan UN 2013 penuh dengan kendala mulai dari penundaan pelaksanaan ujian nasional untuk wilayah Indonesia Tengah, hingga kendala-kendala teknis di sejumlah daerah.



Laily R