Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata memfasilitasi pertemuan bisnis antara lima pelaku industri pariwisata Indonesia dengan 23 mitra strategis (buyer) dari Korea Selatan (Korsel) dalam kegiatan Indonesia Business Matching (IBM) 2025.
“Republik Korea merupakan salah satu pasar utama pariwisata Indonesia. Melalui Indonesia Business Matching 2025, kami berharap hubungan bisnis antara pelaku industri pariwisata dapat semakin erat dan membuka peluang promosi untuk meningkatkan kunjungan," kata Sekretaris Kemenpar Bayu Aji di Jakarta, Selasa.
Pelaku industri pariwisata yang berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah Pakuwon Group, Kalandara Resort Lombok, Somewhere Lombok Resort, Ombak Property Gili Trawangan, dan Garuda Indonesia.
Peserta berkesempatan mempresentasikan berbagai produk unggulan dan peluang kerja sama kepada 23 mitra strategis Korea Selatan, termasuk perusahaan besar seperti HanaTour Service Inc., Air Busan, Jeju Air, dan Lotte Tour Development.
Selain memperkenalkan destinasi populer seperti Bali, Yogyakarta, dan Labuan Bajo, kegiatan ini juga menyoroti Lombok sebagai destinasi unggulan dengan potensi besar untuk wisata bahari (marine tourism).
Korea Selatan tercatat sebagai salah satu pasar potensial bagi wisatawan mancanegara Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2024 jumlah kunjungan wisatawan asal Korea Selatan mencapai 436.054 orang, dengan rata-rata lama tinggal 9,10 hari dan pengeluaran rata-rata 1.384 dolar AS per kunjungan.
Baca juga: Desa Wisata Namu masuk 60 besar Wonderful Indonesia Award
Baca juga: Kemenpar promosikan 13 lokasi unggulan Indonesia ke China
