Kupang, NTT (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mendorong penguatan karakter generasi muda di Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui pendekatan catur pusat pendidikan yang melibatkan satuan pendidikan, keluarga, masyarakat, dan media massa.
“Saat ini pemerintah memiliki perhatian yang sangat besar dalam pembentukan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berkarakter demi mewujudkan Indonesia Emas 2045,” kata Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikdasmen Rusprita Putri Utami dalam kegiatan fasilitasi dan advokasi penguatan karakter di Kupang, NTT, Rabu.
Salah satu program prioritas Kemendikdasmen dalam penguatan karakter adalah melalui Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH) yang diluncurkan akhir Desember 2024.
Tujuh kebiasaan dalam 7 KAIH terbukti berkontribusi besar terhadap pembentukan karakter positif anak, mulai dari kedisiplinan, empati, hingga spiritualitas.
Keteladanan orang tua memberi contoh pelaksanaan kebiasaan yang baik konsisten, sehingga menjadi model bagi anak-anak.
Kemendikdasmen telah memperluas konsep tri pusat pendidikan menjadi catur pusat pendidikan dengan menambah komponen media massa.
“Kami menyadari pentingnya pelibatan media di era digital saat ini. Media memiliki peran strategis dalam penyebaran informasi dan edukasi yang mendukung pengembangan karakter anak bangsa,” katanya.
Kegiatan ini diikuti oleh peserta perwakilan dari 21 kabupaten/kota di NTT yang berasal dari berbagai unsur komunitas sekolah, mulai dari SMP, SMA/SMK, hingga SLB, dinas pendidikan, komite sekolah, dan kepala sekolah melalui MKKS. Hadir pula perwakilan mitra organisasi, komunitas keagamaan, orang tua, komunitas orang muda, serta media massa.
