Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) memperkuat peran penyuluh kehutanan untuk mendukung Inisiatif Konservasi Gajah Peusangan (Peusangan Elephant Conservation Initiative/PECI) yang dilakukan di Aceh.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) Kemenhut Indra Exploitasia Semiawan di Jakarta, Jumat, menyampaikan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni sebelumnya telah menetapkan sebagian kawasan hutan tanaman industri seluas 98.000 hektare di Takengon, Aceh Tengah, sebagai wilayah konservasi Gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis).
"Peran strategis penyuluh sebagai ujung tombak pemberdayaan masyarakat. Penyuluh berperan sebagai fasilitator, edukator, sekaligus pendamping yang harus bekerja sama lintas pihak. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk mewujudkan hutan lestari dan masyarakat sejahtera," kata Indra.
Baca juga: Bali Zoo manjakan gajah
Baca juga: Pemerintah intensifkan konservasi gajah
Untuk mendukung penguatan peran penyuluh, Kemenhut kemudian melalui BP2SDM menggelar Temu Penyuluh Kehutanan di Conservation Response Unit (CRU) DAS Peusangan, Bener Meriah, Aceh, pada Kamis (24/9). Kegiatan itu diikuti 50 penyuluh dari berbagai instansi sebagai dukungan terhadap PECI.
Melalui BP2SDM, Kemenhut menurunkan puluhan penyuluh untuk memperkuat peran mereka dalam mendampingi masyarakat pelaksana PECI.
Indra mengatakan program itu tidak hanya fokus pada konservasi, tetapi juga mengintegrasikan aspek sosial, budaya, dan ekonomi lokal.
Baca juga: Presiden Prabowo ceritakan penyerahan 90 ribu hektar lahan di Takengon untuk lindungi gajah
Pemberdayaan Kelompok Tani Hutan (KTH) melalui skema perhutanan sosial menjadi bagian dari strategi PECI. Dengan cara itu konservasi gajah selaras dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.
"Dengan visi Hutan Lestari, Gajah Terlindungi, Masyarakat Sejahtera, Program PECI diharapkan menjadi model kolaborasi konservasi yang memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang serius menjaga hutan tropis dan satwa endemik, khususnya gajah Sumatera," ucap Indra.
