Jakarta (ANTARA) - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengatakan pemerintah tengah memproses implementasi asistensi teknologi untuk meningkatkan populasi satwa terancam punah termasuk badak jawa (Rhinoceros sondaicus) dengan bantuan bank hayati (biobank).
Dalam peringatan Hari Badak Sedunia 2025 di Jakarta, Senin, Menhut Raja Juli menyampaikan populasi badak jawa yang tersisa berada di kisaran 87 sampai 100 individu di habitat alaminya, serupa dengan kondisi badak sumatra (Dicerorhinus sumatrensis).
"Seperti teman-teman ketahui, kami sudah bekerja sama dengan IPB untuk membuat biobank. Termasuk mengintroduksi ART, Assisted Reproductive Technology, kira-kira sederhananya adalah bayi tabung badak," katanya.
Implementasi bank hayati untuk meningkatkan populasi badak itu diperlukan mengingat populasi badak di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan. Mulai dari ancaman perburuan ilegal hingga kehilangan habitat karena alih fungsi lahan.
Terkhusus badak jawa, kajian Kemenhut memperlihatkan keterbatasan daya dukung habitat, rendahnya keragaman genetik, serta tingkat inbreeding atau perkawinan sedarah mencapai 58,5 persen.
