Jakarta (ANTARA) - Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memproyeksikan nilai tukar (kurs) rupiah diperkirakan akan bergerak konsolidasi (mendatar) di tengah pelaku pasar mencermati dan bersikap wait and see terhadap kebijakan bank sentral.
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Senin, di Jakarta, melemah sebesar 33,50 poin atau 0,20 persen menjadi Rp16.408 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.375 per dolar AS.
“Tidak ada data penting dari domestik maupun dari Amerika Serikat (AS) pada hari ini. Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan potensi melemah terbatas oleh rebound pada dolar AS,” ujar Lukman, di Jakarta, Senin.
Lukman mengatakan pelaku pasar cenderung berhati-hati dan bersiap wait and see dalam mengantisipasi keputusan Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) dan The Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada pekan ini.
Ia memproyeksikan rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp16.350 hingga Rp16.450 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin.
Sementara, kurs rupiah sesuai Jisdor Bank Indonesia (BI) per tanggal 12 September 2025 berada di level Rp16.391 per dolar AS.
