Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Tim medis dari Puskesmas Cibadak dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat memeriksa kesehatan balita yang kecanduan merokok yakni RF (2) warga Kampung Babakansirna.
"Pemeriksaan kesehatan ini untuk mengetahui sejauh mana kondisi tubuhnya setelah balita warga Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak ini mejadi pecandu rokok dan kopi," kata Kepala Puskemas Cibadak Maman Surahman di Sukabumi, Kamis.
Menurutnya, dari hasil pemeriksaan kesehatan, kondisinya sehat dan untuk berat badannya 11,2 kilogram dan tingginya 89 centimeter. Ini menunjukan kondisi balita tersebut masih normal hanya tinggal memulihkan kebiasaan buruknya mengisap rokok dan juga kecanduan kopi.
Namun demikian, kesehatan RF tetap dipantau karena bagaimana pun juga kecanduan rokok bisa merusak kesehatannya dan mungkin kejiwaannya juga bisa terganggu apalagi pada usia yang masih sekitar dua tahun namun bocah tersebut sudah menjadi perokok aktif.
Menurut informasi dari kedua orang tuanya, RF kecanduan rokok ini sekitar sudah satu setengah bulan.
"Awalnya kami akan melakukan terapi kepada RF, tetapi kata orang tuanya sudah tiga hari ini sudah tidak minta lagi kopi dan rokok karena takut banyak orang yang datang," tambahnya.
Maman mengatakan meskipun RF sudah tidak meminta rokok dan kopi pihaknya akan terus memantau dan tentunya berkoordinasi dengan dinkes dan dinas sosial. Namun dikhawatirkan di kemudian hari balita ini kembali kecanduan.
Selain itu, pihaknya juga sudah mempersiapkan segala kebutuhan si anak agar kebiasaan buruknya itu benar-benar hilang sehingga tidak lagi kecanduan yang bisa merusak kesehatannya.
"Kami pun mengimbau kepada orang tuanya agar jangan terlalu memanjakan RF sehingga jika keinginannya tidak dituruti selalu mengamuk," katanya.
Sementara, Misbahudin ayah dari RF mengatakan anak bungsu dari lima bersaudara ini awal kecanduan merokok karena rasa ingin tahu yang kuat melihat banyak orang dewasa di kampungnya yang merokok.
Didorong rasa penasaran yang kuat, akhirnya RF nekat mencoba merokok dengan cara mengambil sisa puntung rokok yang kemudian diisapnya. Ke sini-sini, kecanduannya tambah berat dan selalu mengamuk jika ditolak keinginan merokoknya.
"Sehari hanya sebatang rokok dan satu gelas kopi, namun sudah tiga hari terakhir ini anak saya tidak memintanya seperti ketakutan karena banyak yang datang ke rumahnya untuk memeriksa kondisi kesehatannya," tambahnya.
Baca juga: Waduh, ada balita di sukabumi kecanduan rokok
Tim medis periksa kesehatan balita kecanduan rokok
Kamis, 16 Agustus 2018 14:48 WIB
Pemeriksaan kesehatan ini untuk mengetahui sejauh mana kondisi tubuhnya setelah balita warga Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak ini mejadi pecandu rokok dan kopi.