Gorontalo (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Gorontalo mengingatkan warga setempat, tentang potensi terjadinya angin puting beliung pada kondisi peralihan saat ini.
"Untuk potensi angin puting beliung dalam kondisi peralihan saat ini, sangat memungkinkan terjadi," kata Prakirawan Cuaca BMKG Provinsi Gorontalo Naufal Pramudya Irawan di Gorontalo, Minggu.
Terkait kejadian di Kecamatan Ponelo Kepulauan Gorontalo Utara, pihaknya masih belum bisa mengkonfirmasi apakah fenomena yang terjadi adalah angin puting beliung atau angin kencang.
"Kita masih belum bisa mengkonfirmasi kejadian tersebut apakah angin puting beliung atau angin kencang. Namun untuk kondisi saat ini, potensi angin puting beliung sangat memungkinkan terjadi," katanya.
Baca juga: Puluhan rumah warga di Kerinci rusak berat akibat disapu angin puting beliung
Baca juga: 12 rumah warga alami kerusakan akibat angin puting beliung di Toli-Toli Sulteng
Kepala Desa Ponelo Kecamatan Ponelo Kepulauan Tommy Buheli mengatakan pihaknya telah berhasil mengumpulkan data dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana angin puting beliung yang terjadi pukul 15.30 WITA tersebut.
Kerugian ditaksir lebih dari Rp300 juta, akibat satu bangunan home stay milik pemerintah roboh atau mengalami kerusakan sangat berat.
Angin menggulung bangunan tersebut yang terangkat ke atas, kemudian jatuh berkeping-keping, sama halnya dengan sarana sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas) yang berada berdekatan.
Dampak lainnya, sebanyak enam rumah warga mengalami kerusakan sedang karena angin menghempas bagian atap rumah.
"Untuk sementara penghuninya mengungsi ke rumah keluarga," katanya.
Baca juga: Angin puting beliung landa lima kampung di Sukabumi
Satu orang warga Dusun Ponelo Satu yaitu Yahya Usman (69) juga mengalami cedera ringan karena tertimpa bangunan home stay.
"Beruntung sebagian badan beliau masuk ke jendela rumah, sehingga hanya bagian kaki yang terkena reruntuhan. Alhamdulillah hanya mengalami cedera ringan," kata Tommy.
Bencana angin puting beliung tersebut sempat membuat warga panik sebab terjadi sangat tiba-tiba, dengan suara riuh angin menggulung tepat di tepi pantai di lokasi bangunan home stay dan sanitasi masyarakat.
"Fenomena seperti ini pernah terjadi di tahun 90an, juga di lokasi yang sama," katanya.
Dua unit lampu jalan, serta tiga unit lampu penerangan lapangan dan taman desa ikut mengalami kerusakan berat karena terhempas angin.
"Kami telah melaporkan dampak bencana ini ke pemerintah kecamatan agar secepatnya mendapat penanganan tanggap darurat bencana," kata Tommy.
Saat ini kondisi di Wilayah Ponelo Kepulauan sudah aman dan kondusif, serta angin dan hujan telah redah. Warga pun telah kembali ke rumah masing-masing.
