Depok (ANTARA) - Kelahiran si buah hati merupakan momen yang paling dinanti-nantikan oleh setiap pasangan yang sudah berumah tangga.
Mengingat biaya melahirkan dan perawatan pasca lahiran yang tidak murah tentunya akan menimbulkan kekhawatiran terkait beban financial bagi sang ibu ataupun keluarganya, apalagi untuk ibu yang melahirkan melalui prosedur operasi caesar.
Tetapi sejak adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) hal itu bukan lagi menjadi sebuah persoalan, bahkan kini ibu-ibu hamil sudah dapat memeriksakan kondisi kehamilan secara rutin dan melahirkan dengan aman.
Hal ini sudah dirasakan oleh Rani Indriyani (33) warga Kelurahan Bedahan.
“Tahun 2021 lalu saya melahirkan anak kedua saya secara normal di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Klinik Tugu Sawangan Baru dengan memanfaatkan Program JKN, tidak dikenakan biaya apapun, semuanya sudah dijamin dan gratis. Kalau untuk anak pertama saat itu karena belum ada Program JKN jadi lumayan berasa untuk biaya lahiran yang harus dikeluarkan. Selain itu, semenjak adanya Program JKN, ibu hamil juga bisa kontrol kehamilan ke FKTP yang terdaftar tanpa bayar. Meskipun menggunakan Program JKN, saya dilayani dengan bagus, petugas medisnya juga ramah-ramah,” cerita Rani.
Baca juga: Kini berobat di fasilitas kesehatan tak perlu khawatirkan biaya lagi
Manfaat dan dampak dari Program JKN ini sudah banyak dirasakan oleh masyarakat. Tak hanya digunakan untuk lahiran tetapi juga banyak dimanfaatkan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ketika sedang sakit ringan seperti batuk, flu, radang ataupun demam.
Hadirnya Program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan selama sepuluh tahun di tengah-tengah kehidupan masyarakat ini sudah berhasil menjadi solusi untuk membantu mengurangi beban ekonomi keluarga Indonesia dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang mudah dan terjangkau.
“Sekarang kalau lagi sakit berobatnya langsung ke Klinik Tugu Sawangan Baru saja, pakai Program JKN berobat tidak mengeluarkan biaya lagi. Coba saja seperti sebelum-sebelumnya kalau berobat ke klinik pasti selalu bayar, belum biaya administrasi, biaya konsultasi dokter, sampai dengan biaya obat-obatannya harus bayar sendiri," katanya.
"Bersyukur sekali pemerintah sudah peduli dengan memberikan kemudahan mengakses layanan kesehatan. Saya sekeluarga terdaftar sebagai peserta berbayar mandiri di kelas tiga, anggap saja seperti menabung setiap bulannya,” ujar Rani.
Baca juga: Lilis anggap program JKN merupakan suatu kebutuhan
Rani menambahkan bahwa hal yang sama ternyata juga dirasakan oleh tantenya yang juga merupakan peserta JKN pada segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Tantenya terdaftar sebagai peserta segmen PBI bersama dengan empat orang anaknya. Mereka betul-betul memanfaatkan Program JKN ini untuk jaminan perlindungan kesehatan di masa sekarang dan di masa akan datang. Bagi tante Rani, penyakit tidak dapat ditebak kapan akan datang dan lebih baik mempersiapkan jaminan kesehatan terlebih dahulu mengingat biaya pengobatan yang terbilang tidak murah lagi.
“Awalnya tante saya itu sama seperti saya terdaftar sebagai peserta mandiri yang berbayar setiap bulannya, tetapi baru-baru ini kepesertaannya berubah menjadi peserta yang gratis. Menurut tante saya mungkin ini salah satu bentuk bantuan pemerintah untuk keluarga mereka.
Jadi semua keluarga tante saya itu iurannya sudah dibayarkan oleh pemerintah. Sempat beberapa kali pada tahun lalu tante saya dan anak-anaknya menggunakan Kartu JKN untuk berobat.
Tante saya emang ada asam urat tapi kalau anak-anaknya karena batuk pilek, pelayanan kesehatan yang diberikan sudah bagus. Bisa daftar online dulu melalui aplikasi Mobile JKN jadi tidak perlu antre lama-lama lagi.
Baca juga: Imelda ucapkan terima kasih JKN sudah menemani pengobatan kista dan ginjal saya
Rani yang sedang duduk dikursi tunggu loket diketahui sedang mengurus keperluan administrasi kepesertaan JKN milik kakeknya. Saat ditemui oleh Tim Jamkesnews, Rani menyebutkan bahwa kepesertaan JKN kakeknya terdaftar pada segmen PBI dan ingin diubah menjadi peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU/mandiri) agar tetap dapat digunakan diluar kota.
Rani sudah mempersiapkan kelengkapan berkas administrasi perubahan segmen kepesertaan milik kakeknya. Dari awal kedatangan, Rani mengatakan disambut dengan baik oleh petugas sekuriti yang berada di depan dan dilayani dengan ramah oleh pegawainya langsung.
“Sejauh ini pelayanan di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Depok sudah cukup baik, semua petugas yang berjaga juga ramah. Penjelasan yang diberikan tegas dan informatif, banyak pengetahuan baru seputar JKN yang saya dapatkan. Pegawai yang ada diloket juga sering tersenyum saat melayani peserta. Meskipun cukup antre, tetapi BPJS Kesehatan Cabang Depok memberikan fasilitas ruang tunggu yang nyaman sehingga pada saat antre tidak terasa begitu lama. Harapan kedepannya semoga Program JKN terus ada untuk membantu masyarakat Indonesia yang membutuhkan pelayanan kesehatan,” tutup Rani.
Program JKN hadir lindungi kesehatan Rani dan keluarga
Rabu, 25 Juni 2025 14:26 WIB

Peserta Program JKN Rani Indriyani. (ANTARA/HO-BPJS Kesehatan Depok)