Bandarlampung (Antaranews Megapolitan) - Sebanyak 300 orang anggota Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang berkembang di Kabupaten Lampung Tengah, berkumpul di Gedung Pertemuan BTM Assafiiyah Berkah Nasional, di Kota Gajah, Lampung Tengah pada Senin (28/05/2018).
Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk bersilaturahim dengan sesama pengurus dan anggota KUBE yang berkembang, di samping itu juga berdiskusi dengan Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung tentang upaya memajukan usaha melalui KUBE.
Terungkap dalam pertemuan, KUBE dari Kelurahan Adipuro, Kecamatan Trimurjo yang awalnya beternak kambing sekarang beralih ke peternakan sapi dan juga kambing.
KUBE yang berdiri pada tahun 2016 dipimpin oleh Suseno itu awalnya bermodalkan 20 ekor kambing, namun pada bulan Mei ini telah di kembangkan menjadi 5 (lima) ekor sapi, dan masih juga ada 6 (enam) ekor kambing.
Peralihan jenis ternak tersebut semata mata untuk pemeliharaan dan juga sisanya dipergunakan untuk rehab rumah anggotanya.
Berbeda dengan ketua KUBE Sinar Rizki yang kepingin sekali mengembangkan usahanya. "Kami kepingin mengembangkan usaha kelompok ini, sehingga laku sampai manca negara," ungkapnya.
Sudah saatnya pemasaran hasil KUBE melalui e-commerce
Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Sumarju Saeni dalam arahannya mengatakan, modal KUBE sebanyak Rp20 juta merupakan hibah dan tidak kembali atau bergulir.
"Saya mengapresiasi, karena sebanyak 30 KUBE masih bertahan bahkan sudah menghasilkan," katanya.
Sumarju juga mengatakan, perubahan jenis usaha bisa dimaklumi, namun setiap perubahan agar pendamping KUBE melaporkannya ke Dinas Sosial Kabupaten dengan tembusan Dinas Sosial Provinsi Lampung.
Tentu saja perubahan terebut diperkuat dengan berita acara rapat perubahan jenis usaha. "Apabila terjadi perubahan jenis usaha harus dilaporkan ke Dinsos setempat, dengan dilampirkan Berita Acara Pertemuan KUBE," imbuhnya.
Sedangkan untuk pemasaran hasil usaha, seperti KUBE Sinar Rizki yang memproduksi olahan pangan seperti keripik pisang, ikan asep, dan lain-lain, sudah saatnya pemasaran hasil KUBE melalui e-commerce, agar proses pembinaan dari produksi hingga pemasaran berkesinambungan.
Disarankannya juga agar KUBE dapat memasarkan produksinya melalui online.
Sebagaimana pada tahun 2017 kemarin, Dinsos Lampung bekerja sama dengan Kominfo Pusat untuk memberikan "sejuta domain" kepada KUBE, dan selama satu tahun tidak dipungut bayaran/gratis. Namun sayangnya hanya sebanyak 250 KUBE yang memanfaatkannya.
"Alhamdulilah, melalui pemasaran online penghasilan KUBE meningkat, karena banyak pesanan dari berbagai provinsi dan manca negara," pungkasnya. (RLs/Ppid-Dinsos/Humas Prov/ANT/BPJ).
Sumarju Saeni: Pasarkan Hasil KUBE Melalui E-Commerce
Selasa, 29 Mei 2018 22:04 WIB