Tanah Bumbu, Kalsel (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) Kalimantan Selatan (Kalsel) mengusulkan festival kuliner tradisional di Desa Batulicin Irigasi menjadi agenda rutin tingkat kabupaten ke Kementerian Desa Pembangunan Desa Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
"Saya sudah menyampaikan informasi ini ke Kementerian Desa PDTT dan Staf Khusus Presiden Bidang Pariwisata," kata anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu Makhruri di Batulicin, Tanah Bumbu, Kamis.
Makhruri mengapresiasi kegiatan festival kuliner tradisional yang digelar sebulan sekali di Desa Batulicin Irigasi tersebut karena menghadirkan kuliner khas tempo dulu, seperti tiwul, getuk lindri, cenil, cendol yang disajikan menggunakan gelas berbahan tanah.
Baca juga: Pemprov Kalsel telah selesai pembangunan destinasi wisata bawah Jembatan Barito
Baca juga: Pemprov Kalsel bangun infrastruktur pengembangan dan majukan wisata Kerbau Rawa
Makhruri pun menyatakan DPRD Kabupaten Tanah Bumbu mendukung penuh festival kuliner tradisional sebagai bagian dari pengembangan Agrotechno Park di Desa Batulicin Irigasi Kecamatan Karang Bintang.
"Festival kuliner tradisional memiliki potensi sangat besar dan membutuhkan dukungan maksimal dari pemerintah daerah," ujar Makhruri.
Diungkapkan Makhruri, DPRD Kabupaten Tanah Bumbu membantu pemasangan lampu taman dan memetakan kebutuhan infrastruktur agar bantuan dari Pemkab Tanah Bumbu tepat sasaran.
Makhruri pun mendesak Pemkab Tanah Bumbu memberikan perhatian untuk mengembangkan festival kuliner tradisional dengan membuka akses jalan menuju desa agar wisatawan lebih mudah berkunjung di Desa Batulicin Irigasi.
Baca juga: Kalsel rancang perkantoran jadi pusat wisata
"Kalau akses lancar, pengunjung dari Banjarmasin bisa langsung datang ke Desa Batulicin Irigasi karena punya potensi besar sebagai destinasi kuliner tradisional," ungkap Mahkruri.
Sementara itu, Kepala Desa Batulicin Irigasi Supriyadi menjelaskan festival tersebut merupakan bagian dari strategi desa untuk mendorong pengembangan ekonomi berbasis pertanian terpadu.
"Kami mengemas kegiatan ini bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana pemberdayaan dan pelestarian budaya lokal," tutur Supriyadi.
Saat ini, masyarakat bersama DPRD, pemerintah desa, dan berbagai instansi lain memperkuat sinergi agar Desa Batulicin Irigasi menjadi contoh pengembangan wisata desa berbasis budaya dan pertanian.