Situbondo (ANTARA) - Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur mencatat sekitar 3.500 keluarga penerima manfaat (KPM) pada 2024 lepas (graduasi) dari kepesertaan PKH secara mandiri, karena telah mampu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.
Koordinator PKH Kabupaten Situbondo Agus Ary Cahyadi di Situbondo, Sabtu, mengatakan penerima PKH Kementerian Sosial pada tahun ini sebanyak 32.729 KPM atau berkurang dibandingkan tahun lalu sekitar 36.000 KPM.
"Graduasi itu terdapat tiga kategori, yang pertama adalah KPM yang berinisiatif sendiri mengundurkan diri dari kepesertaan, karena sudah merasa tidak layak menerima bantuan," kata Agus Ari Cahyadi di Situbondo, Senin.
Kategori kedua, lanjut dia, keluarga penerima manfaat, karena merasa ekonominya sudah sejahtera serta hasil motivasi dari pendamping PKH (mampu), tetapi tidak ada paksaan berhenti menjadi penerima manfaat.
Menurut Agus, sebelum dinyatakan lepas dari kepesertaan PKH juga terdapat penyataan bermeterai dan disaksikan perangkat desa. Kategori ketiga, KPM lepas dari kepesertaan karena sudah tidak masuk komponen penerima PKH.
"Contohnya, keluarga penerima manfaat PKH yang anaknya sudah lulus sekolah, sehingga kepesertaannya sebagai penerima bantuan sosial ini otomatis dicabut," katanya.
Agus menyampaikan penyaluran bantuan sosial kepada KPM PKH tahap pertama pada tahun 2025 sudah berjalan dan para penerima mengambil uangnya melalui ATM bank himpunan bank negara (Himbara) maupun agen bank Himbara di desa-desa.
"Penyaluran tahap satu sudah berjalan, jadi PKH ini disalurkan empat tahap dalam setahun atau tiga bulan sekali," kata Agus.
Baca juga: Bansos Kementerian Sosial jadi "oase' bagi keluarga penerima manfaat Makassar
Baca juga: Bantuan PKH di Jember harapan pendidikan anak
Baca juga: Program Keluarga Harapan di Kalimantan Barat