Jakarta (ANTARA) - Perang antara Ukraina dan Rusia telah berlangsung selama tiga tahun sejak dimulainya agresi militer Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Presiden AS Donald Trump melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk merundingkan upaya mengakhiri perang di antara kedua negara.
Pembicaraan kedua pemimpin itu ditindaklanjuti oleh menteri luar negeri kedua negara, Menlu AS Marco Rubio dan Menlu Rusia Sergey Lavrov di Riyadh, Arab Saudi pada 18 Februari 2025.
Baik Moskow maupun Washington berkomitmen segera menunjuk duta besar di masing-masing ibu kota serta bekerja menuju penghapusan hambatan yang mengganggu operasional kedutaan mereka.
Sayangnya, perundingan tersebut tidak melibatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Dalam mewujudkan perdamaian dan mengakhiri konflik berikut perkembangan terbaru tpenyelesaian perang Ukraina-Rusia, dikutip dari berbagai sumber.
1. Gedung Putih: Perdamaian Rusia-Ukraina akan terwujud minggu ini
Presiden AS Donald Trump yakin kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina dapat dicapai dalam beberapa hari ini.
Hal itu disampaikan Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt, di Washington DC, Sabtu (22/2).
"Saat ini Presiden, timnya sangat fokus pada negosiasi lanjutan dengan kedua belah pihak dalam perang ini untuk mengakhiri konflik. Dan presiden sangat yakin kita dapat menyelesaikannya minggu ini" kata Leavitt.
2. Zelenskyy siap mundur demi perdamaian Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Minggu (23/2) menyuarakan kesiapan untuk mundur dari jabatannya demi tercipta perdamaian di Ukraina dan bergabungnya negara itu sebagai anggota NATO.
"Jika perdamaian dapat terwujud bagi Ukraina, jika pengunduran diri saya benar-benar dibutuhkan, saya siap. Saya akan menukarnya dengan (keanggotaan) NATO jika syarat itu diusulkan. Tanpa penundaan," ungkap Zelenskyy dalam konferensi pers di Kiev.
3. NATO tegaskan kembali dukungan bagi Ukraina
Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Senin (24/2) menegaskan kembali dukungan aliansi militer tersebut terhadap Ukraina pada peringatan tiga tahun perangnya dengan Rusia.
"NATO akan terus mendukung dan berdiri bersama Ukraina," kata Mark Rutte di X, seraya menekankan "vitalitas" dalam memastikan "perdamaian yang adil dan abadi."
Baca juga: Trump baik dengan Putin, tidak dengan Zelenskyy
Baca juga: Ukraina objek atau subjek perundingan?