Jakarta (ANTARA) - Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menyampaikan dewan pengawas hingga komite audit dapat diposisikan sebagai mitra yang setara dan bukan sebagai pelengkap dalam struktur kepengurusan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Ia merekomendasikan untuk mengisi posisi-posisi tersebut dengan sosok-sosok yang profesional, berintegritas, dan nonpolitis.
"Merit system wajib diterapkan dalam memilih sosok terbaik untuk menjalankan organisasi. Manfaatkan Indonesia yang luas, yang penuh dengan sosok kredibel, profesional, dan berintegritas, sebagai sumber kader. Jika perlu, rekrut expat (ekspatriat) terbaik untuk ikut memajukan Danantara/ BUMN," ujar Wijayanto kepada Antara di Jakarta, Senin.
Mekanisme eksternal dibangun dengan mengedepankan transparansi, termasuk dalam pemilihan sosok-sosok kunci, penyusunan regulasi, serta pengambilan keputusan strategis.
"Biarkan rakyat, media, dan civil society ikut mengawasi," ujar Wijayanto.
Membangun good corporate governance (GCG) terbaik merupakan satu-satunya jalan untuk mengantisipasi ekosistem berusaha yang buruk dan menghindari perilaku abuse terhadap BUMN oleh kepentingan kelompok tertentu.
Baca juga: Danantara diluncurkan, menteri mulai tiba di Istana
Baca juga: Danantara katalisator peningkatan investasi