Jakarta (ANTARA) - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nusron Wahid menjamin sertifikat tanah elektronik aman, mengingat sistem keamanan (firewall) yang diterapkan kuat, serta pusat data yang dimiliki memiliki beberapa lapisan.
"Di sini firewallnya kuat, yang nomor dua, data centernya berlapis," kata Nusron, ditemui saat jumpa pers di Jakarta, Jumat
Menurut dia, pihaknya menyimpan data sertifikat elektronik tersebut di lima tempat berbeda, serta memiliki cadangan (back up) data.
Ia memastikan sertifikat tanah elektronik lebih aman dibandingkan sertifikat konvensional yang berpotensi hilang maupun terbakar.
"Begitu bapak rumahnya dicolong, dicuri, dirampok, hilang yang satu, hilang semua. Kebakaran, hilang semua. Kalau ini dicek di laptop bisa, dicek di HP bisa," katanya.
Bila ada seseorang yang menyatakan sertifikat tanah elektronik yang dibuat pemerintah tidak aman, hal tersebut merupakan upaya mendelegitimasi pemerintahan yang saat ini sedang berjalan.
"Seakan-seakan adalah pelayanan ini tidak proper," ujarnya.
Baca juga: Nusron serahkan sertifikat hak guna bangunan ke warga Kampung Bermis Jakarta
Baca juga: Menteri ATR/BPN sebut sertifikat pindah secara misterius ke pagar laut Bekasi