Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) berkomitmen dengan Kanada dalam mendorong transisi energi berkelanjutan serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui kemitraan strategis.
Pemerintah Kanada disebut telah mengalokasikan pendanaan 91,4 juta dolar Amerika Serikat (AS), termasuk 81,4 juta dolar AS dalam bentuk pinjaman lunak dan 10 juta dolar AS dalam bentuk hibah untuk mendukung upaya transisi energi di Indonesia.
“Kami mengapresiasi dukungan kuat dari Kanada dalam upaya transisi energi yang adil dan berkelanjutan. Kerja sama ini bukan hanya tentang pendanaan, tetapi juga berbagi pengetahuan dan teknologi untuk mencapai target net zero emission pada 2060,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy saat menerima kunjungan Menteri Pembangunan Internasional Kanada Ahmed Hussen, dikutip dari keterangan resmi, Jakarta, Kamis.
Selain transisi energi, Kanada dinyatakan turut menawarkan pengalaman dan teknologi dalam pengelolaan karbon serta penguatan rantai pasok mineral kritis, termasuk litium untuk industri baterai.
Di bidang peningkatan kapasitas SDM, Kementerian PPN/Bappenas dan Kanada membahas kelanjutan kerja sama dengan University of British Columbia dalam program pelatihan perencana pembangunan. Program ini mencakup penelitian bersama, pertukaran mahasiswa, serta pengembangan kebijakan berbasis bukti untuk mendukung agenda pembangunan Indonesia.
Baca juga: KLH RI dan Kanada bahas pengelolaan karbon biru untuk tangani perubahan iklim
Baca juga: Kerja sama RI-Kanada selaras prioritas Presiden