Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional mengungkapkan pemanfaatan biodiesel dengan mempergunakan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) menjadi salah satu strategi peta jalan ketahanan energi.
"Kita sudah memetakan menyangkut dengan energi. Arahan Bapak Presiden RI itu kita mendorong kepada kedaulatan energi. Sambil kita memacu lifting minyak kita, salah satu strateginya adalah kita mempergunakan biodiesel dengan mempergunakan CPO. Sekarang kita sudah B40 pada 2025 dan ke depan akan menjadi B50," ujar Ketua Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat.
Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu, terkait biodiesel dalam campurannya membutuhkan komponen metanol dan etanol.
"Sudah barang tentu dalam campurannya itu ada membutuhkan metanol dan etanol, contoh metanol di B40 kita butuh 2,3 juta ton. Arahan Bapak Presiden RI itu langsung juga kita bangun dalam negeri, itu kita akan bangun di Bojonegoro, Jawa Timur, bahan bakunya dari gas," katanya lagi.
Kemudian untuk etanolnya, kata Bahlil, itu dari tanaman tebu di mana salah satu di antaranya akan dibuat di Jawa maupun di Merauke Papua Selatan.
Baca juga: Menteri Rosan sebut program hilirisasi jadi PR besar
Baca juga: Presiden Terpilih Prabowo bertekad hilangkan kemiskinan di Indonesia dengan hilirisasi