Bogor (Antara Megapolitan) - Mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Bogor, Jawa Barat, kembali berinovasi dengan mengenalkan "The Simple Hydroponic" sebagai cara bercocoktanam kekinian atau yang lagi hit istilah generasi millenia yakni "zaman now".
"The Simple Hydroponic merupakan cara bercocok tanam pada zaman sekarang yang bersifat kekinian, untuk memperkenalkan pertanian kepada masyarakat khususnya kaum muda," kata Didi Kurniasandi, ketua kelompok pembuatan "The Simple Hydroponic" STPP Bogor, Minggu.
Didi menjelaskan "The Simple Hydroponic" terbuat dari alat dan bahan yang berasal dari limbah rumah tangga seperti botol plastik air mineral, larutan limbah air cucian beras yang sudah difermentasi menjadi Mol (mikroorganisme lokal).
"The Simple Hydroponic menerapkan sistem sumbu. Kami menggunakan sumbu dari limbah kain," katanya.
Menurut dia, limbah plastik yang digunakan dalam inovasinya karena prihatin dengan keberadaan limbah plastik semakin banyak jumlahnya, dan Indonesia menjadi negara kedua di dunia setelah Tiongkok yang banyak membuang sampah plastik ke laut.
Ia juga mengatakan alasannya mengembangkan bercocok tanam hydroponic (hidroponik) yang cocok untuk wilayah Indonesia yang semakin berkurang lahan pertaniannya.
"Lahan di Indonesia semakin sempit maka diperlukan inovasi bercocok tanam salah satunya hidroponik," katanya.
Didi menjelaskan banyak jenis tanaman yang bisa ditanam dengan "The Simple Hydropinic" bisa pula digunakan untuk menanam sayuran daun dan tanaman hias, seperti kangkung, selada, caisin, dan bayam.
Untuk tanaman hias yang bisa ditanam seperti lili paris, kuncai mini, bawang brojol dan puring. Harga "the simple hydropnic" juga sangat terjangkau yakni Rp10 ribu untuk tanaman hias, dan Rp5 ribu untuk tanaman sayur.
"Hidroponik ini sudah ada tetapi kami lebih mengkreasikannya lagi dengan menggunakan nutrisi organik yang umumnya hidroponik menggunakan nitrisi AB Mix yang ada campuran kimianya," kata Didi.
Inovasi cara bercocok tanam zaman `now` atau kekinian ini telah diikutsertakan dalam lomba "Get Be Young Entrepreneurship" yakni lomba pengembangan wirausaha mandiri dalam agenda Pekan Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan (Unpak) pada tanggal 18 dan 19 Oktober lalu.
"The Simple Hydroponic" hasil karya Mahasiswa STPP Bogor terdiri atas tim yakni Didi Kurniasandi bersama rekannya M Afdhal dan Dewi Amelia berhasil meraih juara ketiga dalam ajang tahunan tersebut.
Menurut Didi, hal yang memotivasi dirinya bersama timnya yang bernama Matahidro Farm untuk belajar kewirausahaan karena di kampus tempat mereka menimba ilmu diajarkan mata kuliah Kewirausahaan Agribisnis yang mendorong mereka untuk terus berinovasi agar masyarakat dapat merasakan pertanian perkotaan.
Pertanian, menurut dia, tidak hanya di lahan yang luas tetapi bisa memanfaatkan lahan yang sempit untuk bercocok tanam salah satunya melalui hidroponik yang menggunakan nutrisi organik.
"Motivasi ke depan produk inovasi STPP Bogor lebih dikenal oleh masyarakat luas, dan kami ingin menjadi wirausahawan pertanian yang sukses," kata Didi.
Ini Cara Bercocok Tanam Kekinian Ala STPP Bogor
Minggu, 22 Oktober 2017 12:59 WIB
Lahan di Indonesia semakin sempit maka diperlukan inovasi bercocok tanam salah satunya hidroponik