Medan (ANTARA) - Sumatera Utara (Sumut) merupakan salah satu provinsi yang menjadi atensi dalam pemberantasan narkoba. Wilayah ini merupakan bagian dari pintu masuk Indonesia bagian barat.
Posisinya yang berdekatan dengan sejumlah negara ASEAN, menjadi celah bagi para pelaku bandar narkoba untuk memasukkan berbagai jenis narkotika untuk di sebar ke kota-kota di Indonesia.
Buktinya, pengungkapan yang dilakukan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Sumut dan jajaran sering kali berada di kawasan pintu masuk wilayah beribu Kota Medan ini.
Contoh, Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sumut menangkap terduga pengedar 40 kilogram narkotika jenis sabu-sabu yang merupakan jaringan Sumatera.
Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan pengedar itu adalah pria berinisial PMN (40) warga Medan, S (37) warga Kabupaten Asahan, BS (38) dan SS (40) Kabupaten Deli Serdang.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut Kombes Pol Yemi Mandagi mengatakan wilayah Sumut merupakan perbatasan dengan segi tiga emas yaitu, Laos dan Myanmar yang diduga merupakan penghasil atau pembuat sabu-sabu yang melintasi Thailand dan Malaysia untuk diedarkan di Indonesia.
Atas dasar itu, wilayah Tanjungbalai menjadi perhatian para penegak hukum. Upaya dalam pencegahan pun terus dilakukan, dengan cara melakukan patroli di perairan yang dilakukan Polres Tanjungbalai.
Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama pemangku kepentingan lainnya turut serta membuat program desa bersih narkoba (Bersinar).
BNN Sumut sepanjang 2024 telah membentuk 25 desa Bersinar dengan tujuan menekan pencegahan narkotika dan rehabilitasi di wilayah tersebut.
Di antaranya desa Bersinar tersebut Berada di Nagori (Desa) Tanjung Pasir Kecamatan Tanah Jawa dan Nagori Buntu Turunan Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun maupun Kota Tanjungbalai, Kabupaten Asahan.
Upaya dalam pemberantasan narkoba terus ditingkatkan. Dari rutin melakukan penggerebekan di lokasi yang disinyalir peredaran narkoba sampai mengembangkan kasus itu dari para kurir.
Bahkan, penindakan terhadap para pelaku narkoba menjadi perhatian warga, karena dilakukan aksi kejar-kejaranu antaraparat kepolisian dengan kurir di salah satu jalan Kota Medan. Alhasil, petugas melakukan tembakan terukur kepada para tersangka tersebut.
Tidak hanya itu, Polda Sumut dan TNI melalukan razia dengan menggelar operasi gabungan yang melibatkan 300 personel TNI dan kepolisian di Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat.
Hasil razia yang dilaksanakan sampai dini hari tersebut, menangkap sebanyak 47 orang, di antaranya 40 orang dinyatakan positif narkotika setelah menjalankan tes urine dan tujuh lainnya negatif.
Selain itu, juga menyita barang bukti di antaranya paket kecil sabu, 110 bungkus ganja, 20 unit timbangan elektrik, 54 alat isap narkotika, 61 unit sepeda motor, tiga unit mobil dan lainnya. Ditemukan juga 16 mesin judi tembak ikan dan 240 mesin judi ketangkasan yang turut diamankan dari lokasi tersebut.
Sepanjang 2024, Polda Sumut menyita sebanyak 1.192,22 kilogram (1,19 ton) narkotika jenis sabu-sabu atau naik enam persen dari tahun sebelumnya.
Selain itu, sebanyak 1,2 ton ganja kering, pohon ganja 6.396 batang, ladang ganja lima hektare, pil ekstasi 487,706 butir dan kokain 1,56 kilogram. Dari barang bukti itu, pihaknya menangkap 6.479 tersangka yang terdiri atas pengedar, jaringan maupun pemakai.
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara telah menuntut pidana mati terhadap 58 terdakwa kasus tindak pidana narkoba sepanjang tahun 2024.
Pihaknya menyampaikan, tuntutan mati terhadap 58 terdakwa berasal dari berbagai Kejaksaan Negeri (Kejari) yang ada di wilayah hukum Kejati Sumut.
Pemberantasan narkoba dinilai cukup kompleks baik dari hulu hingga hilir. Tindakan yang tegas dan konsisten sangat dibutuhkan agar ada efek jera bagi para pelaku narkoba.
Tak hanya itu, pemerintah daerah, pemuka agama, tokoh masyarakat dan lainnya agar memperkuat sinergi dalam pemberantasan narkoba tersebut.
Penguatan hubungan antarmasyarakat, penegak hukum, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan dapat menekan peredaran narkoba di Sumatera Utara.