New York (Antara/Xinhua/Antara Megapolitan-Bogor) - Harga minyak dunia berakhir lebih tinggi pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena pasar melihat tanda-tanda pengetatan persediaan minyak, terutama di Amerika Serikat.
Persediaan minyak mentah Amerika Serikat telah turun secara konsisten dalam beberapa pekan terakhir, sehingga mengurangi kekhawatiran investor tentang kelebihan pasokan global yang kronis.
Pada pekan yang berakhir 11 Agustus, persediaan minyak mentah AS turun sebesar 8,95 juta barel, hampir tiga kali ekspektasi pasar untuk penurunan 3,1 juta barel, menurut laporan yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) pada pekan lalu.
EIA akan merilis data persediaan minyak mentah terbaru pada Rabu (23/8) waktu setempat dan pasar memperkirakan persediaan akan jatuh lebih lanjut.
Selain itu, jumlah rig di Amerika Serikat yang tergolong sebagai pengeboran minyak juga berkurang lima rig menjadi 763 rig dalam pekan yang berakhir 18 Agustus, menurut perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes pada Jumat (18/8).
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, bertambah 0,27 dolar AS menjadi menetap di 47,64 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, naik 0,21 dolar AS menjadi ditutup pada 51,87 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Penerjemah: A. Suhendar.
Harga Minyak Dunia Berakhir Lebih Tinggi
Rabu, 23 Agustus 2017 6:03 WIB
Persediaan minyak mentah Amerika Serikat telah turun secara konsisten dalam beberapa pekan terakhir, sehingga mengurangi kekhawatiran investor tentang kelebihan pasokan global yang kronis.