London (Antara Megapolitan-Bogor) - Rosemarie Donkersloot, warga Belanda kelahiran Indonesia menyerahkan lukisan Sultan Hamid II kepada putra sang perancang lambang Garuda Pancasila, Syarif Max Yusuf Alkadrie dengan disaksikan Dubes RI Untuk Kerajaan Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja.
Acara serah terima berlangsung di Aula Nusantara KBRI Den Haag dengan dihadiri keluarga besar Sultan Hamid II dan keluarga besar Rosemarie Donkersloot, media lokal dan nasional, PPI Belanda serta tamu undangan, demikian Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Den Haag, Noira Solani kepada Antara London, Sabtu.
Donkersloot mewariskan lukisan dari ibunya yang menyimpan sejak tahun 1900 itu merupakan teman studi Sultan Hamid II dan mendapatkan lukisan dari pelukis Peter Odijk dari Delf, yang melukis Sultan Hamid II sewaktu melakukan studinya di Royal Military School di Breda, Belanda.
Sultan Hamid II adalah Sultan Pontianak VIII yang memerintah Kalimantan Barat pada tahun 1946 hingga 1950. Saat menghadiri Konferensi Meja Bundar tahun 1949, Sultan Hamid membawa istri dan anaknya, Max Alkadrie ke Belanda.
Banyak generasi muda sekarang yang tidak mengetahui bahwa Sultan Hamid II merupakan salah satu perancang lambang negara, Garuda Pancasila.
Dalam sambutannya saat menerima lukisan Sultan Hamid II, Max Alkadrie menggambarkan betapa ayahnya adalah orang yang sangat mencintai Indonesia. Max juga menyampaikan akan memberikan tempat yang terhormat bagi lukisan diri Sultan Hamid II yang tidak hanya dinikmati oleh keluarga Sultan Hamid II, tetapi juga khalayak umum, khususnya seluruh warga negara Indonesia.
Selain penyerahan lukisan diri Sultan Hamid II, pada acara serah terima Rosmarie Donkersloot juga menghadiahkan lukisan Pemandangan Tangkuban Perahu yang bergaya mooi Indie kepada Dubes Puja.
Lukisan yang berumur 120 tahun merupakan kenangan ibunda Donkersloot akan kampung halaman di Bandung tempat ia pernah tinggal dan menetap.
Dalam acara serah terima ini, Dubes Puja mengucapkan terima kasih karena sudah penghibahan lukisan Sultan Hamid II kepada ahli warisnya dan lukisan Pemandangan Tangkuban Perahu kepada KBRI Den Haag. Dubes menilai gestur baik dari Donkersloot sebagai upaya yang positif dalam meningkatkan "people to people contact" antara komunitas Indonesia dan Belanda, serta Diaspora Indonesia di Belanda.
Dalam acara itu juga dihidangkan sajian makam malam khas Indonesia untuk tamu undangan sambil beramah tamah dan bersilahturahmi. (ANT/ZG/BPJ).
Seni: Warga Belanda Menyerahkan Lukisan Sultan Hamid II
Sabtu, 5 Agustus 2017 6:08 WIB
Sultan Hamid II adalah Sultan Pontianak VIII yang memerintah Kalimantan Barat pada 1946-1950. Saat menghadiri Konferensi Meja Bundar tahun 1949, Sultan Hamid membawa istri dan anaknya, Max Alkadrie ke Belanda.