Inovator asal Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Dede Nurdiansyah (35) mempersiapkan diri mengikuti ajang ASEAN Blue Innovation Challenge 2024 yang diselenggarakan United Nations Development Programme (UNDP) atau Badan Program Pembangunan PBB.
Perlombaan ini bertujuan untuk menjawab tantangan sekaligus mendorong perkembangan inovasi ekonomi biru di negara-negara Asia Tenggara yang mencakup ekosistem laut dan air tawar.
"Untuk persiapan sendiri sudah menyiapkan proposal, makalah, dan beberapa laporan pendukung serta menerjemahkan itu semua ke dalam Bahasa Inggris," kata Dede di Cikarang, Senin.
Baca juga: Bima Arya terima penghargaan Tokoh Inovator dan Inspirator 2023
Ia mengaku sudah mempersiapkan segala persyaratan administrasi yang dibutuhkan pada ajang ASEAN Blue Innovation Challenge 2024. Dalam ajang ini, dia mengikuti kategori penanganan sampah laut dengan mengusung inovasi Refill Station Smart Eco.
Inovasi ini mengusung konsep Reuse atau bisa dipakai berulang dengan tujuan menciptakan inovasi untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai sehingga bisa meminimalisir sampah darat agar tidak semakin menumpuk ke laut.
"Kita berinisiatif menciptakan sebuah wadah untuk menampung itu semua. Nah, sebagai contoh kita tinggal membeli isi sampo saja tanpa plastik, artinya cukup bawa botol kemudian membeli isinya saja dengan Refill Station Smart Eco ini. Dengan konsep seperti itu kita sudah mengurangi penggunaan sampah plastik agar tidak terbuang ke laut," katanya.
Baca juga: Kemendes PDTT siap kawal para inovator desa peroleh HaKI atas karya mereka
Menurut dia, penggunaan inovasi ini cukup mudah yakni menggunakan sistem kartu uang elektronik dengan metode scan QR. Inovasi ini juga dapat digunakan untuk beberapa produk cair seperti sabun, sampo, detergen, terutama air mineral.
"Penggunaannya cukup mudah dengan menggunakan scan QR, E-Money, atau sejenisnya. Tinggal tap di situ, lalu kita siapkan botolnya sesuai dengan takaran produk yang dipilih. Artinya kita membeli produk tanpa kemasan dan hanya isi ulangnya saja," ucap dia.
Dede mengaku inovasi yang ia ciptakan sudah menjalani uji coba di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. Hasil uji coba yang dilakukan selama sepekan itu mampu mengurangi penggunaan 130 botol plastik.
Baca juga: IPB dominasi perolehan karya inovasi prospektif Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir
Baca juga: IPB dominasi perolehan karya inovasi prospektif Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir
Pada tahap pengembangan, inovasi ini juga pernah diterapkan di tiga kampus, yakni Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro, Universitas Sampurna, dan Universitas Pamulang Tangerang.
"Pada penerapannya mengkombinasikan antara sistem robotik dengan dispenser sehingga tercipta Dispenser Mas Eco untuk air mineral. Dari segi akademis ini sangat membantu menciptakan pengurangan sampah botol plastik," kata dia.
"Pada penerapannya mengkombinasikan antara sistem robotik dengan dispenser sehingga tercipta Dispenser Mas Eco untuk air mineral. Dari segi akademis ini sangat membantu menciptakan pengurangan sampah botol plastik," kata dia.
Dede Nurdiansyah sebelumnya berhasil meraih juara dua lomba teknologi tepat guna tingkat Provinsi Jawa Barat 2024, juara pertama tingkat Kabupaten Bekasi, serta 10 besar finalis kompetisi Internet of Things Indonesia 2021.