Bandarlampung (Antara Megapolitan) - Sebagaimana kita ketahui beberapa waktu yang lalu Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Lampung berkerja sama dengan Komunitas "Lampung Segalow" pada tanggal 25-26 Februari 2017 yang lalu telah melaksanakan Event Pameran dan Festival "Tapis Evolution 2017" yang diselenggarakan di Lapangan Korpri kantor Gubernur Lampung.
Tujuan diselenggarakan kegiatan tersebut adalah untuk mendorong masyarakat mempunyai ketertarikan untuk melestarikan dan mengembangkan Kain Tapis, sehingga dengan demikian keberadaan Kain Tapis juga memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan nilai ekonomis yang dimilikinya.
Kegiatan ini dapat dijadikan momentum khususnya bagi para perajin dan designer untuk mengekplorasi Tapis dalam keanekaragaman produk dan kreasi seninya dengan varian pilihan yang semakin kaya dengan sentuhan tapis.
Tenun Tapis yang dikenal sebagai salah satu jenis kerajinan tradisional masyarakat Lampung. Disebut sebagai kerajian tradisional karena peralatan yang digunakan dalam membuat kain dasar dan motif-motif hiasnya masih sederhana, dan dikerjakan oleh pengerajin.
Kerajinan ini dibuat oleh wanita, baik ibu rumah tangga maupun gadis-gadis (Muli-muli) yang pada mulanya untuk mengisi waktu senggang dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan adat istiadat yang dianggap sakral, melalui proses perjalanan waktu telah berkembang dan terus menyempurnakan teknik tenunnya, maupun cara-cara memberikan ragam hias yang sesuai dengan perkembangan kebudayaan masyarakat.
Aneka Motif Kain Tapis Lampung
Kain Tapis saat ini diproduksi oleh perajin dengan ragam hias yang bermacam-macam sebagai barang komoditas yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Motif yang dihasilkan oleh perajin Tapis bentuknya beranekaragam, seperti ragam hias geometri, yaitu ragam hias berbentuk persegi seperti wajik. Ragam hias flora dan fauna, yang umumnya dijadikan motif adalah bunga dan daun sulur (menjulur) membentuk simetris pada bidang dasar kain.
Ragam hias sulur berupa sulaman berbentuk tali, digunakan sebagai ragam hias pada Tapis Cucuk Andak dan Inuh. Sulur bentuknya berliku-liku. Sedangkan ragam fauna, umumnya bermotif naga, burung dan hewan tunggangan. Burung hias yang biasa djadikan motif adalah burung garuda, merak, dan ayam jago.
Evolusi Tapis
Seiring dengan perkembangan zaman, Kain Tapis juga mengalami perkembangan dan perubahan, baik pada aspek makna simbolis-filosofis yang terkandung dalam kain, maupun pada bentuk fisik dan ragam motifnya.
Perubahan makna simbolis-filosofis motif Kain Tapis merupakan perubahan hal yang paling esensial. Jika pada awalnya pembuatan motif disesuaikan dengan keperluan-keperluan adat yang spesifik atau mengungkapkan pesan-pesan tertentu, maka saat ini motif Kain Tapis hanya dilihat dari aspek keindahannya semata.
Perubahan pandangan tersebut dari melihat motif Kain Tapis sebagai seperangkat symbol-simbol menjadi sekadar keindahan, merupakan akibat dari berubahnya pemaknaan dan persepsi masyarakat Lampung terhadap Kain Tapis. Kain Tapis tidak sekadar dilihat sebagai benda adat yang sakral yang terkait erat dengan adat dan kepercayaan masyarakat Lampung, tetapi juga hasil kreatifitas manusia yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Perubahan pandangan ini telah mereduksi Kain Tapis yang ragam motifnya mengandung makna simbolis-filosofis menjadi benda yang bernilai ekonomis tinggi.
Dengan kata lain, jika pada awalnya Kain Tapis dibuat untuk memenuhi kebutuhan adat, maka saat ini produksi Kain Tapis bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Perkembangan dan perubahan juga terjadi pada bentuk fisik dan ragam motif Kain Tapis. Hal ini secara mudah dapat dilihat dari semakin beragamnya variasi produk Kain Tapis. Jika pada awalnya produk Kain Tapis hanya berupa kain sarung adat dan dibuat hanya untuk memenuhi keperluan adat, maka saat ini produk Kain Tapis telah mengalami modifikasi dan diversifikasi, sehingga tercipta berbagai produk seni kerajinan Kain Tapis, seperti:
- Busana muslim
- Baju/Kemeja
- Hiasan dinding
- Kaligrafi
- Perlengkapan kamar tidur (sarung bantal dan guling)
- Tas
- Dompet
- Peci/Kopiah
- Gantungan kunci
- Taplak Meja
- Sandal dan Sepatu
- Dan lain sebagainya.
Beragamnya variasi produk Kain Tapis merupakan bukti nyata bahwa kain ini selain memiliki nilai budaya tinggi, juga memiliki nilai-nilai ekonomis.
Benda budaya yang telah teridentifikasi dan disadari mempunyai nilai ekonomis biasanya akan diikuti oleh munculnya klaim-klaim untuk memiliki nilai ekonomis tersebut. Oleh karena itu, maka sudah seharusnya kita berupaya dan segenap stakeholder berupaya untuk menjaga dan melindungi Kain Tapis, tidak saja pada nilai budayanya, tetapi juga nilai-nilai lain yang dikandungnya, seperti nilai ekonominya.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga, melindungi dan mengembangkan Kain Tapis, di antaranya adalah mematenkan hak cipta Kain Tapis, Sosialisasi Kain Tapis, dan Eksplorasi nilai ekonomis Kain Tapis.
Dikunjungi Komisi X DPR RI
Seiring dengan itu pada hari Selasa, 28 Februari 2017, Komisi X DPR RI yang membidangi Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Pemuda, Olah Raga, Perpustakaan yang sedang melakukan kunjungan ke Provinsi Lampung, menyempatkan untuk mengunjungi UKM Pengrajin Batik Motif Tapis lampung, yaitu "SIGER ROEMAH BATIK" binaan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Lampung, untuk melihat secara langsung para pengrajin tenun batik lampung tersebut di bawah pimpinan Ibu Laila Al Husna.
Pada kesempatan tersebut Wakil Ketua komisi X DPR RI, Sutan Adil Hendra menyampaikan bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus terus mensinergikan program dan kebijakannya dalam mendorong kreatifitas dan kemajuan bagi UKM-UKM, khususnya perajin batik-batik tradisional dengan muatan-muatan lokal yang harus diangkat dalam khazanah budaya bangsa.
Peran UKM ini penting karena dapat juga mendorong bagi kemajuan pariwisata di Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung. Sekaligus beliau juga memberikan dukungan bagi Para perajin Batik dan Tapis bekerja sama DPR RI dan Departemen Pariwisata dan Badan Ekonomi Kreatif untuk menyediakan tempat pameran produk-produk unggulannya dalam event-event expo yang dilaksanakan di Jakarta maupun Pameran Internasional.
(RLs/Ant/BPJ/MTh).
Tindak Lanjut Kegiatan 'Tapis Evolution" Lampung
Senin, 6 Maret 2017 15:12 WIB
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga, melindungi dan mengembangkan Kain Tapis, di antaranya adalah mematenkan hak cipta Kain Tapis, Sosialisasi Kain Tapis, dan Eksplorasi nilai ekonomis Kain Tapis.