Surabaya (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Surabaya mengimbau agar tidak takut melapor ke layanan command center (CC) 112 jika mengalami atau melihat kejadian kebakaran di Kota Pahlawan, Jatim.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya Dedik Irianto dalam keterangannya di Surabaya, Sabtu, mengatakan, ketika terjadi kebakaran, terkadang masih ada warga yang ingin memadamkan api sendiri. Ini lantaran kobaran api dinilai warga masih terlalu kecil.
"Terkadang masih ada warga yang merasa ada kebakaran dipadamkan sendiri dan baru kalau tidak mampu, terus hubungi 112. Setelah ditanya, kalau apinya masih kecil terus panggil PMK (dinas pemadam), mereka khawatir bayar, padahal layanan 112 itu gratis," katanya.
Baca juga: Kebakaran melahap bangunan kosong di Jalan Jendral Sudirman Kota Bogor
Oleh sebab itu, Dedik kembali mengimbau masyarakat untuk tidak takut melapor ke layanan CC 112. Meski saat itu warga mengalami atau melihat peristiwa kebakaran dengan kobaran api kecil.
"Terpenting kalau terjadi kebakaran, segera hubungi 112 dan layanan kami gratis," ujarnya.
DPKP Surabaya mencatat, data sejak bulan Januari hingga 13 Agustus 2023, telah terjadi 315 kali peristiwa kebakaran di Kota Pahlawan. Dengan rincian, sebanyak 63 kejadian kebakaran kategori bangunan, 8 kendaraan dan 244 lainnya merupakan non-bangunan.
Lebih rinci, Dedik memaparkan, bahwa kebakaran pada kategori bangunan ini terdiri dari perumahan 39 kali, industri 4 kali serta umum & dagang 20 kali. Selanjutnya untuk kejadian kebakaran kategori kendaraan, terdiri dari kendaraan roda <4 lima kali, kendaraan roda 4 dua kali, dan Kendaraan Roda >4 satu kali.
Baca juga: Kebakaran 9 rumah di Pulau Buluh akibatkan satu orang meninggal
Sementara untuk kategori non-bangunan, Dedik menyatakan bahwa data DPKP Surabaya mencatat, peristiwa kebakaran itu terdiri dari alang-alang 106 kali, sampah 65 kali dan lain-lain 73 kali.
"Untuk gedung saat ini, (penyebab kebakaran) masih korsleting listrik. Kalau lahan terbuka, biasanya info dari masyarakat ada yang bakar sampah tetapi ditinggal pergi terus merambat ke alang-alang," ucapnya.
Dedik juga menyebutkan, bahwa alang-alang saat ini masih mendominasi kejadian kebakaran di Kota Surabaya, dimana angka terjadinya kebakaran alang-alang mencapai 106 peristiwa. "Yang sering kejadian lahan terbuka yang terbakar," katanya.
Ia menjelaskan, kendala penanganan kebakaran yang selama ini dialami jajarannya, salah satunya adalah kendala ketika akan menuju akses ke lokasi titik api.
"Kalau lahan terbuka aksesnya susah, ada juga yang terhalang tembok. Tetapi cara memadamkannya kalau (api) belum luas, masih bisa mudah, tetapi kalau sudah luas kami ngoyo (ekstra)," ujarnya.
Baca juga: 130 personel Gulkarmat dikerahkan padamkan kebakaran rumah tinggal di Tambora
Dedik menambahkan, kebakaran di lokasi lahan terbuka, juga sering mengakibatkan selang air DPKP mengalami kerusakan. Sebab, selang biasanya akan tersangkut ranting hingga menyebabkan robek. "Kalau masuk ke tengah ranting, yang sering itu nyangkut ke selang terus robek," katanya.
Sementara untuk kejadian kebakaran di gedung, Dedik menyatakan, jika kendala yang dialami petugas DPKP Surabaya biasanya adalah terkait akses jalan. Dimana ketika terjadi kebakaran, lokasi titik api berada di gang sempit.
"Kalau gedung tergantung pada situasinya. Kalau di gang sempit, aksesnya susah, harus sampai gelar enam sambungan selang, delapan selang," kata Dedik.
Warga Surabaya diimbau lapor ke layanan CC 112 jika ada kebakaran
Sabtu, 19 Agustus 2023 10:31 WIB
Terkadang masih ada warga yang merasa ada kebakaran dipadamkan sendiri dan baru kalau tidak mampu, terus hubungi 112.