Tangerang (ANTARA) - Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satuan Lalu Lintas Polresta Tangerang AKP Sitta Mardonga Sagala menyebutkan sebanyak 25 persen kasus kecelakaan lalu lintas di daerahnya itu dialami oleh remaja atau pelajar usia 15-19 tahun.
"Sebesar 25 persen korban itu dari pelajar/remaja, selain itu sisanya adalah buruh karena mayoritas penduduk kebanyakan pekerja pabrik," ucap Sagala di Tangerang, Senin.
Ia mengungkapkan, berdasarkan data Satlantas tahun ini hampir seluruh kasus laka lantas yang terjadi dan jatuh korban meninggal dunia adalah usia produktif seperti pekerja/buruh dan 25 persen diantaranya merupakan para pelajar.
Selain itu, jika di rata-ratakan dalam kasus tersebut dalam satu bulan ada sebanyak 10 kejadian. Baik itu menjadi korban meninggal dunia, luka berat dan luka ringan.
Baca juga: Kapolres: Ada tujuh prioritas penindakan pada Operasi Patuh Lodaya
"Dari data kecelakaan dengan mengakibatkan meninggal dunia yang sampai menyentuh angka 22 sampai 25 orang itu, berarti jika di rata-ratakan dalam satu bulan ada 10 orang menjadi korban," tuturnya.
Dimana, kata dia, untuk tahun ini saja periode Januari-Juni 2023 telah tercatat adanya peningkatan jumlah angka mencapai 203 kejadian.
Adapun secara rinci, sepanjang periode Januari-Maret ada 90 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 22 orang. Kemudian, pada periode April-Juni sebanyak 113 kasus dengan korban meninggal dunia 25 orang.
Baca juga: Tidak berhati-hati dua sepeda motor di Sukabumi bertabrakan
"Terhitung sejak Januari 2023 ada 37 kasus kecelakaan, Februari 21 kasus, Maret 32 kasus dengan total triwulan pertama 90 kejadian dengan kasus meninggal 22 orang. Sementara pada April, Mei, Juni dengan total 113 kejadian, jumlah kematian hampir sama yaitu 25 kejadian," ungkapnya.
Polisi: 25 persen korban kasus kecelakaan lalu lintas di Tangerang adalah pelajar
Senin, 17 Juli 2023 14:45 WIB
Sebesar 25 persen korban itu dari pelajar/remaja, selain itu sisanya adalah buruh karena mayoritas penduduk kebanyakan pekerja pabrik.