Sukabumi (Antara Megapolitan) - Tim SAR Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengingatkan masyarakat agar mewaspadai gelombang tinggi yang melanda perairan laut selatan di daerah tersebut, untuk mengantisipasi adanya musibah yang bisa merenggut korban jiwa.
"Dari pantauan kami tinggi gelombang di laut selatan khususnya di Teluk Palabuhanratu mencapai empat meter, bahkan pasang air laut ini sudah masuk sekitar 70 meter dari batas pasang pantai," kata Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri kepada Antara di Sukabumi, Kamis.
Menurutnya, dengan tingginya gelombang tersebut bisa membahayakan siapapun yang beraktivitas di laut khususnya nelayan yang tengah mencari ikan di tengah laut. Karena, banyak kasus kecelakaan yang menimpa nelayan seperti dihantam gelombang dan tenggelam saat proses pencarian ikan.
Untuk itu, pihaknya mengerahkan puluhan anggotanya untuk memantau setiap aktivitas orang yang tengah berada di laut. Selain itu, diimbau khususnya kepada nelayan saat akan berlaut melihat dahulu kondisi cuaca.
Namun, hingga saat ini belum ada informasi terjadinya kecelakaan baik yang menimpa nelayan maupun warga umumnya yang tengah beraktivitas di pantai maupun laut.
"Kami juga berkoordinasi dengan Tim SAR lainnya baik dari TNI, Basarnas, Polair Polres Sukabumi dan relawan lainnya antisipasi terjadinya kecelakaan laut," tambahnya.
Okih mengatakan gelombang tinggi ini merupakan proses alami yang terjadi setiap tahunnya, biasanya cuaca seperti ini terjadi saat "bulan terang" atau purnama. Selain itu, gelombang tinggi ini juga dipengaruhi oleh kecepatan angin.
SAR: Waspadai Gelombang Tinggi Laut
Kamis, 21 Juli 2016 21:24 WIB
Dari pantauan kami tinggi gelombang di laut selatan khususnya di Teluk Palabuhanratu mencapai empat meter, bahkan pasang air laut ini sudah masuk sekitar 70 meter dari batas pasang pantai.