Jakarta (ANTARA) - Era duopoli Manchester City dan Liverpool usai sudah. Liga Utama Inggris kini jauh lebih sengit dibandingkan dengan musim-musim ketika dua raksasa itu bergantian menduduki tahta tertinggi liga sepak bola paling menarik sejagat itu.
Kini, justru Arsenal dan kekuatan baru Newcastle United, yang menjadi dua tim yang paling sulit dikalahkan. Masih ada pula Brighton, Fulham dan Brentford yang siap merusak ekspektasi dan prediksi pengamat dan bandar judi.
Sementara trio kekuatan lama Manchester City, Manchester United dan Tottenham Hotspur masih berada di jalur merebut trofi utama sepak bola di Inggris, sedangkan Liverpool dan Chelsea terseok-seok di klasemen tengah.
Lain hal, Manchester United sudah bukan lagi tim yang menjadi bahan olok-olok seperti musim-musim yang baru lewat lalu.Setan Merah bahkan menjadi satu-satunya klub Liga Inggris yang masih menjaga peluang menggapai empat trofi atau quadruple.
Berikutnya Newcastle masih berada di jalur merebut Piala Liga dan Liga Utama. Liverpool dan Chelsea juga tak bisa diabaikan. Keduanya tetap berpeluang menyeruak ke puncak klasemen untuk menjuarai liga, selain juga masih memiliki peluang merebut trofi Liga Champions.
Dari semua yang disebut itu adalah Arsenal dan juga Manchester United yang paling mengesankan untuk diamati, sekalipun Newcastle United adalah kekuatan yang tak bisa diabaikan.
Arteta adalah mantan asisten Guardiola di Manchester City, sedangkan ten Hag adalah pelatih tim kedua Bayern Muenchen semasa Guardiola melatih raksasa Bundesliga itu.
Kedua pelatih itu istimewa. Ten Hag bahkan menjadi salah satu dari tiga pelatih yang membawa tim mereka menaklukkan City musim ini, selain Thomas Frank yang melatih Brentford dan Juergen Klopp.
Klopp yang belum kunjung menaikkan lagi performa Liverpool walau sudah diperkuat bomber-bomber baru seperti Cody Gakpo bahkan sudah dua kali mengalahkan City; satu dalam pertandingan liga dan sekali dalam laga Community Shield.
Tetap saja, dibandingkan dengan Klopp, yang lebih berpotensi merampok dominasi Guardiola saat ini adalah Erik Ten Hag.
Tentu saja yang lebih mungkin lagi adalah Mikel Arteta yang menyulap Arsenal menjadi kekuatan yang solid nan tangguh dalam semua lini.
Jika Anda menyaksikan pertandingan babak keempat Piala FA yang dilangsungkan di kandang Manchester City di Stadion Etihad pada 26 Januari, Anda akan melihat betapa Arsenal sudah menjadi satu dari segelintir tim yang membuat Manchester City terteror sekalipun akhirnya menang 1-0.
Arteta telah menjadi Klopp versi musim ini yang menggugat tahta Guardiola. Ini masih ditambah Erik ten Hag juga terus menebar teror.
Mantan pelatih Ajax Amsterdam ini tak perlu waktu lama untuk menyulap United guna kembali menjadi kekuatan Liga Inggris setelah 10 tahun terseok-seok dan sudah lama tak pernah mengangkat lagi trofi.
Kedua pelatih itu menerapkan taktik dan menganut filosofi sepak bola Guardiola. Mereka mengadopsi dan mengimitasi bukan saja taktik Guardiola, tetapi juga pendekatan-pendekatan Guardiola, termasuk dalam hal memilih pemain mana cocok bagi filosofi bermain mereka.
Waktu dari 2013 sampai 2015 sebagai pelatih tim kedua Bayern dan masa dari 2016 sampai 2019 sebagai asisten Guardiola di City dimanfaatkan betul oleh ten Hag dan Arteta untuk membangun sebuah tim yang menyerupai keangkeran Manchester City.
Jika Arteta menceraikan Mesut Ozil dan Pierre-Emerick Aubameyang, maka Ten Hag berani memutus ikatan dengan megabintang Cristiano Ronaldo. Dia juga tak segan membangkucadangkan pemain-pemain penting seperti bek tengah Harry Maguire.
Ten Hag lebih ekstrem lagi. Dia hanya butuh waktu enam bulan untuk mengubah kembali United sebagai tim perkasa.
Pelatih yang mempersembahkan tiga gelar juara Liga Belanda kepada Ajax itu langsung seketika mengubah atmosfer tim menjadi lebih baik sehingga menaikkan asa mengakhiri paceklik trofi selam enam tahun.
Baca juga: Pemain Juventus Weston McKennie dikontrak Leeds sebagai pemain pinjaman
Baca juga: Chelsea resmi datangkan bek kanan Malo Gusto dari Olympique Lyon
Baca juga: Harry Kane samai rekor gol legenda Tottenham saat menang 1-0 lawan Fulham
Guardiola dan akhir duopoli Mancester City dan Liverpool
Selasa, 31 Januari 2023 11:33 WIB