Bogor (Antara Megapolitan) - Sebanyak 12 warga binaan (narapidana) Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Paledang Kota Bogor, Jawa Barat, mengikuti Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan atau UNPK Paket C.
"Totalnya ada 13 peserta UNPK di Lapas Paledang, tetapi yang hadir ikut ujian hari ini hanya 12 orang saja. Satu peserta sudah bebas sebelum pelaksanaan UN, rencananya dia akan ikut UNPK di Lapas, tetapi tidak hadir," kata Kepala Lapas Paledang, Suharman di Bogor, Senin.
Belasan warga binaan tersebut melaksanakan ujian nasional berbasis kertas di ruang Aula Baharudin Soryobroto yang berada tidak jauh dari ruang Kalapas Paledang.
Peserta duduk di lantai yang dialas dengan karpet masjid dan meja yang digunakan untuk mengaji. Ujian diawasi oleh satu orang tenaga pengawas dari Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Nurul Jannah.
"Kami memfasilitasi para peserta UNPK Paket C agar bisa melaksanakan ujian nasional, seminggu sebelum pelaksanaan ujian mereka dibimbing oleh pengajar dari PKBM Nuhur Jannah," katanya.
Ia mengatakan, ujian akan berlangsung selama empat hari kedepan. Seluruh peserta mengikuti ujian kesetaraan program studi IPS. Materi soal yang diberikan sesuai dengan pelajaran yang diajarkan selama mengikuti PKBM.
"Hari pertama ada dua mata pelajaran yang diujiankan yakni Bahasa Indonesia dan Geografi," katanya.
Menurut Suharman, banyaknya jumlah peserta yang mengikuti UNPK berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan Lapas Paledang kepada warga binaannya. Banyak warga binaan yang berminat untuk mengikuti UNPK, beberapa dari mereka putus sekolah karena harus berhadapan dengan hukum.
Ini merupakan kali pertama Lapas Paledang menyelenggarakan UNPK Paket C, setelah bekerja sama dengan PKBM Nurul Jannah yang secara rutin memberikan pendidikan kepada warga binaan yang masih berusia muda.
"Tahun lalu kita belum pernah menyelenggarakan UNPK, baru tahun ini karena sudah bekerja sama dengan PKBM Nurul Jannah," katanya.
Terkait status hukum warga binaan yang mengikuti UNPK Paket C, Kepala Seksi Binadik Lapas Paledang Iwan Setiawan menyebutkan, mereka yang mengikuti ujian nasional adalah narapidana yang dihukum dengan berbagai kasus seperti narkoba, pencurian maupun pembunuhan.
"Kebanyakan kasus narkoba, mereka ada yang ditahan sampai 10 tahun," katanya.
Peserta UNPK di Lapas Paledang merupakan tahanan umum, berusia mulai dari 37 tahun sampai yang paling muda usia 19 tahun. Salah satu peserta UNPK Muhammad Yusuf kelahiran Jakarta usia 22 tahun adalah tahanan kasus pembunuhan, diancam hukuman 10 tahun penjara.
Yusuf termotivasi untuk mengikuti UNPK Paket C agar mendapatkan ijazah SMA, sehingga setelah bebas nanti dirinya bisa menjalani hidup dan bisa bekerja dengan ijazah yang dimilikinya.
Saat ini jumlah warga binaan di Lapas Paledang sebanyak 869 orang. Dari jumlah tersebut terdapat sembilan narapidana anak, tetapi mereka belum mendaftar dalam ujian nasional paket C.
Belasan Narapidana Lapas Paledang Ikuti UN Kesetaraan
Senin, 4 April 2016 18:22 WIB
Totalnya ada 13 peserta UNPK di Lapas Paledang, tetapi yang hadir ikut ujian hari ini hanya 12 orang saja.