Bogor, (Antara Megapolitan) - Kepolisian Resor Bogor Kota mengerahkan sebanyak 450 personel gabungan mengawal aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia yang berlangsung di depan Istana Bogor, Jumat.
"Ini merupakan aksi demo terbesar yang pernah terjadi di Kota Bogor. Jumlah mahasiswa hampir 600 orang, sementara personel yang dikerahkan ada 450 orang," kata Kapolres Bogor Kota AKBP Irsan yang memimpin langsung pengamanan aksi.
Menurut Irsan, aksi mahasiswa gabungan BEM Seluruh Indonesia tersebut telah mengantongi izin pihak keamanan dan mereka diberi ruang untuk menyampaikan aspirasinya.
"Ini bagian dari demorkasi, mahasiswa ingin menyampaikan aspirasinya," katanya.
Ia menyebutkan personel gabungan dari Polres Bogor Kota dan seluruh Polsek dari enam kecamatan diturunkan mengawal aksi. Petugas dibagi, ada yang mengawal unjuk rasa dan ada yang mengatur arus lalu lintas.
Aksi unjuk rasa yang berlangsung hampir empat jam lebih di depan gerbang tiga Istana Bogor sempat diwarnai aksi dorong antara aparat dan massa yang ingin bergerak menuju pagar istana.
Namun aksi dorong sempat diredam mahasiswa yang dikomandoi Kordinator Lapangan BEM Seluruh Indonesia meminta agar satu suara dan tidak keluar dari komando aksi.
Mahasiswa kembali berorasi menyampaikan rapor merah kepada Pemerintah Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Rapor merah tersebut menunjukkan beberapa program pemerintahan yang gagal dilaksanakan selama pemerintahan saat ini.
Setelah berorasi dan melakukan teatrikal yang mengisahkan hidup rakyat miskin yang kesulitan mendapatkan sembako, mahasiswa mendesak agar pihak Istana Kepresidenan ada yang menemui untuk menerima mahasiswa menyampaikan rapor merah tersebut.
Karena aksi mereka tidak ditanggapi, ratusan mahasiswa kembali bergerak maju mencoba mendorong aparat yang membentuk pagar betis di depan gerbang. Serangan tiba-tiba dari mahasiswa membuat petugas beraksi tegas dan mendorong balik gelombang mahasiswa.
Kapolres Bogor yang berada di depan barisan polisi berhadapan langsung dengan kelompok mahasiswa, berhasil mengendalikan situasi sehingga aksi tetap berjalan damai.
Korlap BEM Seluruh Indonesia Ahmad Khirudin Syam menyebutkan aksi ini merupakan awal dari pergerakan mahasiswa untuk mengkritisi kinerja Presiden Jokowi-JK.
"Jika presiden tidak bisa memperbaiki situasi saat ini, mahasiswa akan terus begerak mengawal pemerintahan ini. Dan kami akan segera menduduki Istana Merdeka Jakarta dengan jumlah massa lebih besar dari ini," katanya.
Ia mengatakan rapor merah Jokowi-JK sebagai bentuk tidak tahan lagi mahasiswa melihat kinerja pemerintahan saat ini, partai politik diacak-acak, ekonomi Indonesia anjlok dan harga kebutuhan pokok melonjak hingga menyulitkan masyarakat.
"Hari ini baru aksi dari 18 kampus di tiga wilayah yakni Jabodetabek, Jawa Barat, dan Lampung. Kami akan datang dalam jumlah massa yang lebih besar. Kita memiliki ratusan BEM Seluruh Indonesia yang akan bergerak ke Istana Merdeka," katanya.
Tujuh tuntutan mahasiswa yang disampaikan dalam aksi tersebut yakni mahasiswa menuntut stabilitas kondisi perekonomian nasional di Indonesia, nasionalisasikan aset sumber daya alam di Mahakam dan Freeport, cabut kebijakan BBM berdasarkan mekanisme pasar dan kembalikan subsidi BBM, selesaikan konflik antarlembaga penegakan hukum, pertahankan pengetatan pemberian remisi kepada kasus kejahatan luar biasa korupsi dan narkoba, segera tuntaskan penyelidikan korupsi BLBI dan Century, serta mengeluarkan kebijakan konkret dan nyata di bidang maritim yang pro kepada masyarakat terutama nelayan.
Sementara itu, imbas dari aksi mahasiswa menyebabkan arus lalu lintas di Kota Bogor menjadi tersendat terutama yang berkait dengan Jalan Juanda tempat aksi berlangsung. Arus lalu lintas tersendat mulai dari Jalan Padjajaran menuju Jalak Harupat, Sudirman, Kapten Muslihat dan Empang.
Aksi massa berlangsung mulai dari pukul 14.30 WIB dan massa membubarkan diri pada pukul 17.30 WIB. Massa tersebut berasal dari sejumlah perguruan tinggi di antaranya, BEM IPB, BEM Universitas Ibnu Khaldun, BEM Universitas Juanda, BEM Universitas Pakuan, BEM STIE Tazkia, BEM Universitas Negeri Jakarta, Politeknik Lampung, BEM Universitas Lampung, BEM dari Bandung dan masih banyak lainnya.
450 Polisi Kawal Aksi Mahasiswa Di Bogor
Jumat, 27 Maret 2015 20:24 WIB
Ini bagian dari demorkasi, mahasiswa ingin menyampaikan aspirasinya."