Jakarta (ANTARA) - Sejumlah informasi penting mewarnai pemberitaan ekonomi selama sepekan terakhir. Salah satu berita yang menyedihkan dan menyita perhatian di antaranya LPS mengungkapkan ada sekitar tujuh BPR gagal yang terdampak pandemi corona.
Namun, berita menggembirakan di antaranya di tengah pandemi COVID-19, stok beras akhir tahun mencapai 7 juta ton hingga penjualan listrik PLN mencapai Rp205,1 triliun.
Berikut rangkuman berita sepekan yang masih menarik untuk dibaca kembali menemani hari pertama November 2020.
1. LPS tangani tujuh BPR gagal
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menangani hingga tujuh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang masuk kategori gagal karena terdampak pandemi COVID-19.
Berita selengkapnya klik di sini
2. Garuda penuhi hak 700 karyawan
PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) memastikan untuk memenuhi seluruh hak karyawan tenaga kerja kontrak yang terdampak penyelesaian lebih awal masa kontrak kerja.
Berita selengkapnya klik di sini
3. Pemerintah bangkitkan industri keuangan syariah
Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah sedang bekerja keras untuk membangkitkan industri keuangan syariah domestik, karena industri ini seperti raksasa yang sedang tertidur.
Berita selengkapnya klik di sini
4. Stok beras hingga akhir tahun 7 juta ton
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kerja keras para petani dalam memenuhi cadangan pangan nasional selama musim tanam (MT) 2020, sehingga stok beras hingga akhir tahun mencapai 7 juta ton.
Berita selengkapnya klik di sini
5. PLN raup Rp205,1 triliun penjualan listrik
Di tengah pandemi Covid, PT PLN (Persero) mampu membukukan penjualan tenaga listrik sebesar 181.638 GWh pada triwulan III 2020 atau tumbuh sebesar 0,6 persen dari 180.570 GWh pada triwulan III 2019.
Berita selengkapnya klik di sini
Ekonomi sepekan, tujuh BPR gagal hingga PLN meraup Rp205,1 triliun
Minggu, 1 November 2020 9:21 WIB
Berita menggembirakan di antaranya di tengah pandemi COVID-19, stok beras akhir tahun mencapai 7 juta ton hingga penjualan listrik PLN mencapai Rp205,1 triliun.