Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore ditutup melemah seiring kekhawatiran ancaman resesi ekonomi Indonesia.
Rupiah ditutup melemah 30 poin atau 0,21 persen menjadi Rp14.610 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.580 per dolar AS.
"Ketika harapan akan pemulihan ekonomi di Eropa membuncah, pelaku pasar justru pesimistis perekonomian AS akan segera bangkit. Sebabnya, penambahan kasus COVID-19 di Negeri Paman Sam yang terus meningkat," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat.
Negara bagian California bahkan kembali menerapkan kebijakan karantina (lockdown) guna meredam penyebaran COVID-19. Berdasarkan data Worldometers, jumlah kasus COVID-19 di AS saat mencapai 4,17 juta kasus, dengan lebih dari 147 ribu orang meninggal.
Baca juga: Harga emas terus menguat, mendekati 1.900 dolar dipicu konflik AS-China
Pasar juga merespon negatif ketegangan antara AS-China yang kembali muncul setelah AS meminta Beijing untuk menutup kantor konsulat diplomatiknya di Houston. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin sebelumnya mengingatkan akan ada balasan setimpal jika aksi itu tak dikoreksi.
Rilis beberapa data ekonomi AS juga mengecewakan, termasuk laporan Departemen Tenaga Kerja yang menunjukkan bahwa klaim untuk tunjangan pengangguran AS meningkat untuk pertama kalinya dalam kurun enam belas minggu.
Laporan tersebut menyebutkan, klaim pengangguran awal melonjak menjadi 1,42 juta pada pekan yang berakhir 18 Juli 2020, meningkat sebesar 109.000 dari tingkat 1,3 juta di pekan sebelumnya.
Baca juga: Presiden katakan proyeksi ekonomi global selama pandemi isinya minus
Dari domestik, Bank Indonesia (BI) telah melihat proyeksi perekonomian Indonesia akan mencatatkan pertumbuhan negatif pada kuartal II-2020 dan kemungkinan besar juga pertumbuhan negatif tersebut tetap berlanjut pada kuartal III-2020. Dengan ramalan tersebut, artinya Indonesia akan masuk jurang resesi.
Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono, walau ada potensi koreksi, mayoritas mata uang utama masih bisa menguat terhadap dolar AS.
"Rupiah pun sepertinya mulai bisa diharapkan menguat didukung semangat bursa sahamnya dan perbaikan ekonomi domestik didukung harapan meredanya kasus COVID-19 setelah adanya uji coba vaksin," ujar Wahyu.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.525 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.512 per dolar AS hingga Rp14.613 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.614 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.669 per dolar AS.
Rupiah akhir pekan melemah seiring adanya kekhawatiran ancaman resesi
Minggu, 26 Juli 2020 11:11 WIB
Ketika harapan akan pemulihan ekonomi di Eropa membuncah, pelaku pasar justru pesimistis perekonomian AS akan segera bangkit. Sebabnya, penambahan kasus COVID-19 di Negeri Paman Sam yang terus meningkat.