Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis berpotensi menguat seiring pelaku pasar yang mengalihkan fokus terhadap pemulihan ekonomi.
Rupiah pagi ini menguat 54 poin atau 0,37 persen menjadi Rp14.356 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.410 per dolar AS.
"Hari ini kelihatannya pelaku pasar akan lebih memilih fokus ke potensi pemulihan ekonomi di tengah pandemi yang memberikan sentimen positif ke aset berisiko," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Emas naik lagi bertengger di atas 1.800 dolar, ini penyebabnya
Beberapa data ekonomi yang dirilis pagi ini menunjukkan pemulihan seperti data pesanan mesin Jepang pada Mei yang meningkat 1,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang menurun.
Selain itu data indeks harga konsumen dan produsen China pada Juni 2020 juga menunjukkan perbaikan.
Pagi ini, indeks saham kawasan Asia terlihat bergerak positif.
Baca juga: Rupiah menguat 54 poin Kamis pagi
"Rupiah berpotensi ikut menguat terhadap dolar AS, dengan kisaran Rp14.350-Rp14.500 per dolar AS," ujar Ariston.
Di sisi lain, lanjut Ariston, peningkatan laju penularan Virus Corona baru atau COVID-19 global masih akan membebani pergerakan aset berisiko.
Pada Rabu (8/7) lalu rupiah ditutup menguat 30 poin atau 0,21 persen menjadi Rp14.410 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.440 per dolar AS.
Rupiah berpotensi menguat, seiring pasar alih fokus ke pemulihan ekonomi
Kamis, 9 Juli 2020 10:37 WIB
Rupiah pagi ini menguat 54 poin atau 0,37 persen menjadi Rp14.356 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.410 per dolar AS.