Bogor, (Antaranews Bogor) - Wakil Wali Kota Bogor, Usmar Hariman mengatakan, jumlah konsumsi ikan olahan warganya sangat kecil yakni satu kilo gram per bulan.
"Dari 2013 produk perikanan yang masuk ke Kota Bogor sebesar 13,42 ton per hari. Yang mampu diolah sebesar 12,46 ton per tahun. Kalau disamakan dengan jumlah penduduk yang 1.004.000 orang, konsumsi olahan ikan warga 1 kg per bulan," kata Usmar saat menghadiri acara Lomba Final Inovator Pengembangan Produk Perikanan di Kampus IPB Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Usmar mengatakan, kecilnya tingkat konsumsi ikan warga Kota Bogor disebabkan beberapa faktor diantaranya kondisi wilayah Bogor seluas 11.860 hekatr tidak memiliki kontribusi sumber daya laut.
Namun, lanjut Usmar, Kota Bogor masih berkontribusi untuk perikanan darat dengan melakukan upaya pengolahan hasil ikan oleh 74 kelompok usaha menengah kecil.
"Di Kota Bogor ada 74 kelompok pengolahan hasil ikan, terdiri dari 64 unit pengolahan usaha skala menengah kecil, dan 10 UMKM," katanya.
Dia menambahkan, dengan dijadikannya Kota Bogor sebagai tuan rumah Lomba Final Inovator Penembangan Produk Perikanan diharapkan dapat memberikan nilai tambah dalam mendorong konsumsi ikan masyarakat Kota Hujan.
Menurut dia, persoalan makan ikan merupakan masalah rasa, dan budaya masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan teknologi tepat bisa diinovasi seluruh pengolahan ikan.
"Tentunya diperlukan teknologi tepat guna sehingga hasil olahan ikan bisa menghilangkan rasa anyir pada ikan tetapi kandungan gizi dan mutunya tetap terjamin, sehingga meningkatkan konsumsi ikan," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pemasaran dan Kelembagaan Usaha Bidang Perikanan Dinas Pertanian Kota Bogor, Sumtiah mengatakan, pengolahan sektor perikanan di Kota Bogor sudah sangat berkembang.
Ia mengatakan, Kota Bogor telah memiliki usaha pengolahan sektor perikanan seperti non pangan berupa produk kecantikan dari bahan rumput laut, dan pembuatan akuarium dengan tanaman hias air tawar.
"Kami juga memiliki program baru yang akan dikembangkan tahun depan yakni membuat kerajinan kerang-kerangan yang melibatkan masyarakat. Untuk bahan baku kita akan mengambil limbah dari restoran sea food yang ada di Kota Bogor," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
"Dari 2013 produk perikanan yang masuk ke Kota Bogor sebesar 13,42 ton per hari. Yang mampu diolah sebesar 12,46 ton per tahun. Kalau disamakan dengan jumlah penduduk yang 1.004.000 orang, konsumsi olahan ikan warga 1 kg per bulan," kata Usmar saat menghadiri acara Lomba Final Inovator Pengembangan Produk Perikanan di Kampus IPB Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Usmar mengatakan, kecilnya tingkat konsumsi ikan warga Kota Bogor disebabkan beberapa faktor diantaranya kondisi wilayah Bogor seluas 11.860 hekatr tidak memiliki kontribusi sumber daya laut.
Namun, lanjut Usmar, Kota Bogor masih berkontribusi untuk perikanan darat dengan melakukan upaya pengolahan hasil ikan oleh 74 kelompok usaha menengah kecil.
"Di Kota Bogor ada 74 kelompok pengolahan hasil ikan, terdiri dari 64 unit pengolahan usaha skala menengah kecil, dan 10 UMKM," katanya.
Dia menambahkan, dengan dijadikannya Kota Bogor sebagai tuan rumah Lomba Final Inovator Penembangan Produk Perikanan diharapkan dapat memberikan nilai tambah dalam mendorong konsumsi ikan masyarakat Kota Hujan.
Menurut dia, persoalan makan ikan merupakan masalah rasa, dan budaya masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan teknologi tepat bisa diinovasi seluruh pengolahan ikan.
"Tentunya diperlukan teknologi tepat guna sehingga hasil olahan ikan bisa menghilangkan rasa anyir pada ikan tetapi kandungan gizi dan mutunya tetap terjamin, sehingga meningkatkan konsumsi ikan," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pemasaran dan Kelembagaan Usaha Bidang Perikanan Dinas Pertanian Kota Bogor, Sumtiah mengatakan, pengolahan sektor perikanan di Kota Bogor sudah sangat berkembang.
Ia mengatakan, Kota Bogor telah memiliki usaha pengolahan sektor perikanan seperti non pangan berupa produk kecantikan dari bahan rumput laut, dan pembuatan akuarium dengan tanaman hias air tawar.
"Kami juga memiliki program baru yang akan dikembangkan tahun depan yakni membuat kerajinan kerang-kerangan yang melibatkan masyarakat. Untuk bahan baku kita akan mengambil limbah dari restoran sea food yang ada di Kota Bogor," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014