Bupati Bogor Ade Yasin menyebutkan bahwa Biaya Tak Terduga dalam APBD Kabupaten Bogor senilai Rp477 miliar tidak cukup untuk penanganan pascabencana di wilayah Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Ya harus (pengadaan), kita bahas dulu sama dinas terkait. BTT untuk (pascabencana) Sukajaya dulu," ujarnya usai rapat paripurna di Gedung DPRD, Cibinong Kabupaten Bogor, Kamis (14/5).

Baca juga: BTT Kabupaten Bogor untuk tangani COVID-19 membengkak 24 kali lipat

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor baru menyalurkan bantuan berupa pangan untuk para korban longsor di Desa Sruduk, Kecamatan Leuwisadeng, sedangkan untuk hunian sementara (huntara) masih belum jelas.

"Kalau sekarang belum ke infrastuktur baru bantuan pangan saja," kata Ketua DPW PPP Jawa Barat itu.

Baca juga: Gugus Tugas Corona Depok diminta segera ajukan BTT COVID-19

Mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor itu mengaku tengah memikirkan untuk membuatkan tempat tinggal pengganti bagi masyarakat yang rumahnya hancur terkena longsor yang terjadi pada Rabu (13/5) dini hari ini.

Seperti diketahui, anggaran BTT Kabupaten Bogor Jawa Barat membengkak hingga 24 kali lipat atau menjadi Rp477.030.977.722 dari sebelumnya yang hanya Rp20.000.000.000, demi menangani dampak pandemi virus corona COVID-19.

Baca juga: DPRD Jabar kecewa BTT dipangkas saat tren bencana meningkat

Anggaran itu dibagi untuk penanganan COVID-19 senilai Rp384.072.708.590, dan sisanya, Rp92.958.269.132 dialokasikan untuk penanganan pascabencana longsor dan banjir di wilayah barat Kabupaten Bogor yang terjadi pada awal Januari 2020.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020