Para dosen IPB University melakukan pengabdian kepada masyarakat di 17 desa di seputar kampus IPB University di Dramaga, Bogor, Jawa Barat, guna menyerap aspirasi masyarakat, yang menjadi bagian dari tugas dosen dalam tri dharma perguruan tinggi.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), IPB University, Dr Aji Hermawan, melalui pernyataan tertulisnya di Bogor, Kamis mengatakan dosen IPB mengabdi adalah upaya mempertemukan keahlian yang dimiliki dosen dengan persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat desa, sehingga diharapkan dapat memberikan solusi akurat bagi masyarakat, terutama di pedesaan.
Baca juga: IPB siap menerima 4.100 mahasiswa baru tahun ajaran 2020/2021
Menurut Aji Hermawan, dosen-dosen IPB University yang berbaur dengan masyarakat desa dan menterap aspirasi, berasal dari berbagai fakultas dan sekolah di IPB University. "Para dosen datang ke desa-desa membawa inovasi, teknologi, dan ketrampilan," katanya.
Para dosen IPB tersebut melakukan tugas pengabdian kepada masyarakat dengan membawa berbagai keilmuan dan keterampilan, sepanjang Nopember 2019, yang menfaatnya dirasakan oleh masyarakat.
Aji Hermawan menjelaskan, dosen-dosen dari Fakultas Pertanian IPB berbagi wawasan, soal budidaya hemat air untuk padi sawah, palawija dan sayuran, pot komunal bumbu, perencanaan tata ruang pedesaan, perencanaan zonasi ruang agrowisata khususnya agrowisata talas Situ Gede.
Baca juga: IPB University publikasikan 398 hasil penelitian sepanjang tahun 2019
Kemudian, pemetaan partisipatif menggunakan "locus map" untuk pembuatan peta potensi desa, pemanfaatan cendawan dan bakteri sebagai pupuk dan pestisida hayati, pengenalan ulat grayak, pengenalan cendawan entomopatogen, penerapan pengendalian hama terpadu pada tanaman jambu, dan sebagainya.
Dosen-dosen dari Fakultas Kedokteran Hewan memberikan wawasan soal "higiene" dan sanitasi, penyediaan pangan halal melalui jaminan penyembelihan halal, penularan penyakit dari hewan ke manusia ("zoonosis"), serta pengomposan manure secara efektif.
Para dosen dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, berbagi ilmu eksplorasi sumberdaya kelautan dalam mendukung kemaritiman Indonesia dan memperkenalkan teknologi budidaya ikan dengan bioflock.
Baca juga: Kementan-alumni IPB ajak semua pihak kawal pembangunan pertanian
Dari Fakultas Peternakan, para dosen membawa inovasi solutif budidaya ayam kampung, budidaya domba dan kambing, budidaya jangkrik, pengenalan hijauan pakan berkualitas Indigofera, hingga teknologi pengolahan hasil ternak diantaranya pembuatan bakso dan nugget.
Sedangkan konsep pengembangan desa wisata, pengenalan tumbuhan obat dan potensinya dalam pembangunan agrosilvofarmaka, pengembangan sistem agrosilvofarmaka sebagai upaya peningkatan produktivitas tanaman kayu, pangan dan obat diperkenalkan oleh dosen-dosen IPB dari Fakultas Kehutanan.
Dosen-dosen dari Fakultas Teknologi Pertanian membawa teknologi pembuatan biodesel dan sabun dari minyak jelantah, sistem irigasi hemat air dengan system of rice intensification (SRI), perbaikan prasarana lingkungan untuk mengurangi kawasan kumuh, pemilihan makanan yang sehat dan pembacaan kemasan makanan.
Demikian juga dosen-dosen dari fakultas lainnya, seperti Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Fakultas Ekologi Manusia, Sekolah Bisnis, serta Sekolah Vokas, semuanya membawa pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), IPB University, Dr Aji Hermawan, melalui pernyataan tertulisnya di Bogor, Kamis mengatakan dosen IPB mengabdi adalah upaya mempertemukan keahlian yang dimiliki dosen dengan persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat desa, sehingga diharapkan dapat memberikan solusi akurat bagi masyarakat, terutama di pedesaan.
Baca juga: IPB siap menerima 4.100 mahasiswa baru tahun ajaran 2020/2021
Menurut Aji Hermawan, dosen-dosen IPB University yang berbaur dengan masyarakat desa dan menterap aspirasi, berasal dari berbagai fakultas dan sekolah di IPB University. "Para dosen datang ke desa-desa membawa inovasi, teknologi, dan ketrampilan," katanya.
Para dosen IPB tersebut melakukan tugas pengabdian kepada masyarakat dengan membawa berbagai keilmuan dan keterampilan, sepanjang Nopember 2019, yang menfaatnya dirasakan oleh masyarakat.
Aji Hermawan menjelaskan, dosen-dosen dari Fakultas Pertanian IPB berbagi wawasan, soal budidaya hemat air untuk padi sawah, palawija dan sayuran, pot komunal bumbu, perencanaan tata ruang pedesaan, perencanaan zonasi ruang agrowisata khususnya agrowisata talas Situ Gede.
Baca juga: IPB University publikasikan 398 hasil penelitian sepanjang tahun 2019
Kemudian, pemetaan partisipatif menggunakan "locus map" untuk pembuatan peta potensi desa, pemanfaatan cendawan dan bakteri sebagai pupuk dan pestisida hayati, pengenalan ulat grayak, pengenalan cendawan entomopatogen, penerapan pengendalian hama terpadu pada tanaman jambu, dan sebagainya.
Dosen-dosen dari Fakultas Kedokteran Hewan memberikan wawasan soal "higiene" dan sanitasi, penyediaan pangan halal melalui jaminan penyembelihan halal, penularan penyakit dari hewan ke manusia ("zoonosis"), serta pengomposan manure secara efektif.
Para dosen dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, berbagi ilmu eksplorasi sumberdaya kelautan dalam mendukung kemaritiman Indonesia dan memperkenalkan teknologi budidaya ikan dengan bioflock.
Baca juga: Kementan-alumni IPB ajak semua pihak kawal pembangunan pertanian
Dari Fakultas Peternakan, para dosen membawa inovasi solutif budidaya ayam kampung, budidaya domba dan kambing, budidaya jangkrik, pengenalan hijauan pakan berkualitas Indigofera, hingga teknologi pengolahan hasil ternak diantaranya pembuatan bakso dan nugget.
Sedangkan konsep pengembangan desa wisata, pengenalan tumbuhan obat dan potensinya dalam pembangunan agrosilvofarmaka, pengembangan sistem agrosilvofarmaka sebagai upaya peningkatan produktivitas tanaman kayu, pangan dan obat diperkenalkan oleh dosen-dosen IPB dari Fakultas Kehutanan.
Dosen-dosen dari Fakultas Teknologi Pertanian membawa teknologi pembuatan biodesel dan sabun dari minyak jelantah, sistem irigasi hemat air dengan system of rice intensification (SRI), perbaikan prasarana lingkungan untuk mengurangi kawasan kumuh, pemilihan makanan yang sehat dan pembacaan kemasan makanan.
Demikian juga dosen-dosen dari fakultas lainnya, seperti Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Fakultas Ekologi Manusia, Sekolah Bisnis, serta Sekolah Vokas, semuanya membawa pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019