Depok (Antaranews Bogor) - Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri) Agum Gumelar menilai sosok mantan KSAD TNI AD Jenderal (Purnawirawan) Ryamizard Ryacudu pantas mendampingi Jokowi.

"Dari radar Pepabri, ada dua dari kalangan militer yang pantas mendampingi Jokowi, salah satunya adalah Ryamizard," kata Agum ketika ditemui usai menghadiri pelantikan rektor di Universitas Pancasila (UP) Jakarta, Senin.

Namun, Agum belum mau menyebutkan salah satu tokoh dari kalangan militer yang juga cocok untuk mendampingi Jokowi. "Kalau yang ini nanti dululah," kata mantan Menko Polkam tersebut.

Jika presidennya dari sipil, menurut dia, sangat baik wakilnya dari tokoh militer agar dapat menjaga stabilitas negara sehingga memudahkan jalannya roda pemerintahan.

"Saya kira rakyat akan mendukung sepenuhnya," ujarnya.

Menurut dia ada empat kriteria yang harus dipenuhi sebagai pemimpin, yaitu berkepribadian baik, berlatar belakang dari keluarga yang baik, memiliki rekam jejak yang baik, dan menjadi jiwa kepemimpinan yang baik.

"Komposisi sipil militer saya kira yang paling cocok," katanya.

Agum juga menilai pencapresan Jokowi oleh Megawati Soekarnoputri merupakan langkah yang tepat dan bijaksana.

"Kami memberikan apresiasi yang tinggi untuk Bu Mega," katanya.

Ia menilai Jokowi merupakan pemimpin yang melayani masyarakat dan dalam menjalankan roda pemerintahan di DKI Jakarta tidak pernah menghujat atau menyalahkan pendahulunya. Bahkan, program-program pedahulunya dilanjutkan kembali.

"Jadi, ada keberlanjutan dalam pembangunan," katanya.

Sebelumnya, nama Ryamizard juga diwacanakan oleh Koordinator Kader dan Simpatisan PDI Perjuangan Pro-Jokowi Arie Budi Setiadi.

"Dia terkenal dengan sosok yang tegas dan bersih juga," ujar Budi.

Hal senada juga dikatakan oleh mantan Ketua DPP PDI Perjuangan Gunawan Wirosoroyo menyatakan bahwa wakil Jokowi harus dari tokoh dari bukan partai, yang cocok dari kalangan militer, yakni Jenderal (Purn.) Ryamizard Ryacudu.

Menurut dia, kepemimpinan yang ideal itu harus dipadukan dari unsur tokoh partai sebagai capres dan nonpartai sebagai cawapres.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014