Bogor (Antaranews Bogor) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat menggelar musyawarah perencanaan pembangunan (musrembang) tingkat kecamatan sebagai salah satu upaya menampung aspirasi masyarakat dalam pembangunan.

"Hasil Musrembang Bogor Selatan yang dilaksanakan sudah bisa diketahui aspirasi terbesar masyarakat untuk bisa diwujudkan pada tahun 2015 mendatang," ujar Camat Bogor Selamatn Herry Karnadi, di Bogor, Senin.

Herry mengatakan, demografi Kecamatan Bogor Selatan yang memiliki banyak tebingan, sehingga rawan terhadap bencana seperti longsor.

Dalam Musrembang, permintaan terbesar masyarakat adalah dengan pembangunan Tanggul Penahan Tanah (TPT) yang diharapkan tersebar di banyak titik.

Selain itu, juga tinggi permintaan perbaikan jalan lingkungan karena longsor pada musim penghujan. Juga permintaan pembangunan drainase, penerangan jalan umum dan jembatan penghubung.

"Karena ada beberapa lokasi di sejumlah kelurahan terdapat jembatan yang menghubungkan dua kelurahan itu terbuat dari bambu dan kayu, sehingga rawan bagi masyarakat melintas dengan kondisi yang cukup banyak disitu," ungkap Herry.

Sementara itu, untuk bidang ekonomi permohonan masyarakat difokuskan pada pemberian modal bergulir bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Herry mengatakan, saat dini di sejumlah kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan sudah dirintis dengan pemberian jaminan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) terhadap tunjangan masyarakat melalaui Bank Pasar.

"Mudah-mudah ini bisa diaskes lebih besar lagi oleh masyarakat. Sehingga, semakin banyak orang warga yang punya usaha kecil yang bisa menghasil pinjaman tampa angguna. Tahun depan meminta mungkin ditingkatkan lagi besarnya pinjaman dan juga jaminan Pemda," ujar Herry.

Sedangkan di bidang pemerintah, lanjut Herry, aspirasi masyarakat meminta untuk ditingkatkan insentif RT, RW dan LPM. Sebagaimana sudah berjalan selama tiga tahun belakangan, insentif yang ada diminta untuk ditingkatkan. Selain itu, di bidang pemerintahan juga ada rencana pembangunan Kantor Lurah.

"Warga meminta ada insentif untuk guru ngaji dan Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) karena banyak guru ngaji banyak penghasilannya dari ngajar cuma berapa saja. Pemda sudah memberikan insentif kepada kader posyandu sebesar Rp75.000 per posyandu tapi itu dianggap kurang mudah-mudahan ini tahun depan bisa diperbaiki lagi," ujarnya.

Musrebang sebelumnya digelar di tingkat kelurahan yang telah dilaksanakan pada Januari lalu. Dilanjutkan musyawarah perencanaan pembangunan dilakukan di tingkat kecamatan.

Salah satu kegiatan musrembang digelar di Kecamatan Bogor Selatan memfokuskan pembangunan wilayah tersebut pada bidang fisik, ekonomi, sosial budaya dan pemerintahan.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014