PLN menargetkan akan melistriki sebanyak 1.123 kampung di Papua dan Papua Barat hingga akhir 2019.
General Manager PLN UIWP2B Ari Dartomo di Jayapura, Selasa, mengatakan jumlah ini meningkat jauh dari rencana semula yang hanya akan melistriki 415 kampung saja.
"Kampung-kampung ini rencananya akan dilistriki menggunakan empat jenis pembangkit listrik dengan energi baru terbarukan," katanya.
Baca juga: YBM PLN resmikan Ponpes "Tahfidz dan Entrepreneur" di Puncak Bogor
Menurut Ari, keempat alternatif tersebut yakni Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro, Tabung Listrik (Talis), Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) dan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) di mana untuk pikohidro, lebih cocok apabila diaplikasikan pada daerah yang memiliki perbedaan ketinggian.
"Ini merupakan aksi dari program ekspedisi Papua terang yang dilakukan beberapa waktu lalu, data-data yang diperoleh dari program tersebut tetap divalidasi kembali melihat pertumbuhan kampung di Tanah Papua ini terus meningkat, tetapi kami terus berupaya desa-desa tersebut tetap terlistriki, ujarnya.
Baca juga: YBM PLN bantu perbaiki 200 Unit RTLH di Kota Bogor
Dia menjelaskan berdasarkan data Kementerian ESDM, Rasio Elektrifikasi (RE) di Provinsi Papua adalah 94,28 persen dan Papua Barat 99,99 persen, sehingga kini RE di dua provinsi tersebut adalah sebesar 95,75 persen, yang dicapai melalui kontribusi PLN (58,25 persen), program LTSHE (Lampu Tenaga Surya Hemat Energi) dari Kementerian ESDM dan listrik swadaya inisiatif pemda-pemda setempat.
Senada dengan Ari Dartomo, Juru Bicara PLN UIWP2B Septian Dwi Pudjianto mengatakan proses melistriki ribuan kampung di Papua tersebut juga dilaksanakan di wilayah Kabupaten Sarmi dalam waktu dekat.
Baca juga: LMAN-PT PLN tandatangani perjanjian kerja sama operasional pemanfaatan aset eks Kilang LNG Arun
"Kami memanfaatkan potensi alam yang ada di sekitar kampung-kampung belum terlistriki agar energi baru terbarukan dapat digunakan, namun tidak menutup kemungkinan memperluas jaringan tergantung kondisi wilayah masing-masing," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
General Manager PLN UIWP2B Ari Dartomo di Jayapura, Selasa, mengatakan jumlah ini meningkat jauh dari rencana semula yang hanya akan melistriki 415 kampung saja.
"Kampung-kampung ini rencananya akan dilistriki menggunakan empat jenis pembangkit listrik dengan energi baru terbarukan," katanya.
Baca juga: YBM PLN resmikan Ponpes "Tahfidz dan Entrepreneur" di Puncak Bogor
Menurut Ari, keempat alternatif tersebut yakni Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro, Tabung Listrik (Talis), Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) dan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) di mana untuk pikohidro, lebih cocok apabila diaplikasikan pada daerah yang memiliki perbedaan ketinggian.
"Ini merupakan aksi dari program ekspedisi Papua terang yang dilakukan beberapa waktu lalu, data-data yang diperoleh dari program tersebut tetap divalidasi kembali melihat pertumbuhan kampung di Tanah Papua ini terus meningkat, tetapi kami terus berupaya desa-desa tersebut tetap terlistriki, ujarnya.
Baca juga: YBM PLN bantu perbaiki 200 Unit RTLH di Kota Bogor
Dia menjelaskan berdasarkan data Kementerian ESDM, Rasio Elektrifikasi (RE) di Provinsi Papua adalah 94,28 persen dan Papua Barat 99,99 persen, sehingga kini RE di dua provinsi tersebut adalah sebesar 95,75 persen, yang dicapai melalui kontribusi PLN (58,25 persen), program LTSHE (Lampu Tenaga Surya Hemat Energi) dari Kementerian ESDM dan listrik swadaya inisiatif pemda-pemda setempat.
Senada dengan Ari Dartomo, Juru Bicara PLN UIWP2B Septian Dwi Pudjianto mengatakan proses melistriki ribuan kampung di Papua tersebut juga dilaksanakan di wilayah Kabupaten Sarmi dalam waktu dekat.
Baca juga: LMAN-PT PLN tandatangani perjanjian kerja sama operasional pemanfaatan aset eks Kilang LNG Arun
"Kami memanfaatkan potensi alam yang ada di sekitar kampung-kampung belum terlistriki agar energi baru terbarukan dapat digunakan, namun tidak menutup kemungkinan memperluas jaringan tergantung kondisi wilayah masing-masing," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019