Tim Aksi Universitas Indonesia (UI) untuk Negeri menggagas sekolah dan kampung siaga bencana di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai upaya meningkatkan kesiapan, pengetahuan serta kemampuan siswa dan masyarakat melalui pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
"Target program akan tercapai melalui transformasinya kesadaran, komitmen, kemauan, keterampilan dan afeksi komunitas mengenai kesiagaan menghadapi bencana," kata Ketua Tim Aksi Universitas Indonesia (UI) untuk Negeri, Guru Besar FKM UI Prof. Dr Fatma Lestari di Kampus UI Depok, Jumat.
Fatma menjelaskan Program hari pertama dimulai dengan keberangkatan tim ke Desa Sembalun yang menjadi lokasi utama kegiatan, yaitu sekolah siaga bencana pada 11 Oktober bertempat di MTS Marraqita’limat.
Adapun tim yang bertugas di dalam program ini terdiri atas koordinator emergency UI, karyawan UI, alumni dan mahasiswa UI.
Baca juga: Tim UI Peduli gelar bakti sosial untuk korban Karhutla Riau
Aktivitas kegiatan sukses dilakukan mulai dari edukasi kebencanaan dan pelatihan bantuan hidup dasar (BHD). Peserta berjumlah 54 orang dengan berbagai tingkatan mulai dari PAUD hingga SMA.
"Indonesia sebagai negara yang dijuluki sebagai “Ring of Fire”, menjadi sangat rentan terhadap bencana," jelasnya.
Dikatakannya bencana alam yang menimpa wilayah Lombok dengan kekuatan 7 SR tahun 2018 lalu tentunya menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat signifikan, tidak hanya kerusakan fisik dan sosial ekonomi, namun dampak ini dapat mengakibatkan kematian dan efek psikologis.
Melihat dampak buruk yang ditimbulkan, program pengelolaan penanganan risiko bencana merupakan langkah yang tepat untuk dilakukan di semua tingkatan, baik anak, remaja, dan dewasa. Mengingat semua orang mempunyai risiko terhadap potensi bencana.
Baca juga: Vokasi UI beri pelatihan aparatur desa di Bogor
Tidak hanya peserta didik, program kampung siaga bencana juga disampaikan bagi warga desa Sembalun yang dilaksanakan di Kantor Kepala Desa Sembalun (12/10). Tidak kurang dari 36 peserta yang terdiri dari kader desa, remaja karang taruna dan warga sekitar terlibat di dalam pelatihan tersebut.
Perwakilan BPBD Lombok, Ridho mengatakan dengan adanya kegiatan ini harapan besarnya adalah adanya keberlangsungan program yang berkelanjutan antara UI dengan Provinsi NTB untuk mengurangi risiko bencana yang terjadi.
Kepada Tim Aksi UI untuk Negeri, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr.Zulkieflimansyah memberikan apresiasi karena telah ikut memberikan edukasi tentang kesiagaan bencana kepada masyarakat NTB.
Baca juga: Desa saat ini telah menjelma menjadi penggerak ekonomi nasional
"UI merupakan salah satu institusi pertama dalam menunjukkan kepeduliannya sejak awal NTB mengalami gempa, baik dalam bentuk datang langsung ke lokasi hingga berbagai bentuk model bantuan yang telah diberikan. Tidak hanya ketika terjadi bencana, namun kesinambungan kerja sama dengan NTB tetap terjalin," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Target program akan tercapai melalui transformasinya kesadaran, komitmen, kemauan, keterampilan dan afeksi komunitas mengenai kesiagaan menghadapi bencana," kata Ketua Tim Aksi Universitas Indonesia (UI) untuk Negeri, Guru Besar FKM UI Prof. Dr Fatma Lestari di Kampus UI Depok, Jumat.
Fatma menjelaskan Program hari pertama dimulai dengan keberangkatan tim ke Desa Sembalun yang menjadi lokasi utama kegiatan, yaitu sekolah siaga bencana pada 11 Oktober bertempat di MTS Marraqita’limat.
Adapun tim yang bertugas di dalam program ini terdiri atas koordinator emergency UI, karyawan UI, alumni dan mahasiswa UI.
Baca juga: Tim UI Peduli gelar bakti sosial untuk korban Karhutla Riau
Aktivitas kegiatan sukses dilakukan mulai dari edukasi kebencanaan dan pelatihan bantuan hidup dasar (BHD). Peserta berjumlah 54 orang dengan berbagai tingkatan mulai dari PAUD hingga SMA.
"Indonesia sebagai negara yang dijuluki sebagai “Ring of Fire”, menjadi sangat rentan terhadap bencana," jelasnya.
Dikatakannya bencana alam yang menimpa wilayah Lombok dengan kekuatan 7 SR tahun 2018 lalu tentunya menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat signifikan, tidak hanya kerusakan fisik dan sosial ekonomi, namun dampak ini dapat mengakibatkan kematian dan efek psikologis.
Melihat dampak buruk yang ditimbulkan, program pengelolaan penanganan risiko bencana merupakan langkah yang tepat untuk dilakukan di semua tingkatan, baik anak, remaja, dan dewasa. Mengingat semua orang mempunyai risiko terhadap potensi bencana.
Baca juga: Vokasi UI beri pelatihan aparatur desa di Bogor
Tidak hanya peserta didik, program kampung siaga bencana juga disampaikan bagi warga desa Sembalun yang dilaksanakan di Kantor Kepala Desa Sembalun (12/10). Tidak kurang dari 36 peserta yang terdiri dari kader desa, remaja karang taruna dan warga sekitar terlibat di dalam pelatihan tersebut.
Perwakilan BPBD Lombok, Ridho mengatakan dengan adanya kegiatan ini harapan besarnya adalah adanya keberlangsungan program yang berkelanjutan antara UI dengan Provinsi NTB untuk mengurangi risiko bencana yang terjadi.
Kepada Tim Aksi UI untuk Negeri, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr.Zulkieflimansyah memberikan apresiasi karena telah ikut memberikan edukasi tentang kesiagaan bencana kepada masyarakat NTB.
Baca juga: Desa saat ini telah menjelma menjadi penggerak ekonomi nasional
"UI merupakan salah satu institusi pertama dalam menunjukkan kepeduliannya sejak awal NTB mengalami gempa, baik dalam bentuk datang langsung ke lokasi hingga berbagai bentuk model bantuan yang telah diberikan. Tidak hanya ketika terjadi bencana, namun kesinambungan kerja sama dengan NTB tetap terjalin," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019