Depok (Antara) - Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono menerima penghargaan dari L`Oreal-Unesco sebagai Tokoh Pemberdayaan Perempuan Dalam Pendidikan.
Pemberian penghargaan ini dilakukan di Universitas Indonesia dalam rangkaian acara peringatan satu dasawarsa "L`Oreal-Unesco for Women in Science, The World Science Day for Peace and Development".
"Penghargaan ini merupakan pengakuan terhadap komitmen beliau yang telah berlangsung lama dan kontribusi inovatif untuk meningkat taraf hidup perempuan dan anak-anak Indonesia," kata Wakil Direktur Unesco Biro Sains Regional untuk Asia dan Pasifik, Shabaz Khan di Balai sidang UI Depok, Selasa.
Shahbaz mengatakan inisitaif yang dilakukan oleh istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini telah mempelopori menjadi saksi kekuatan transformatif dari kemampuan membaca dan pendidikan.
Menurut dia ada tiga alasan pemberian penghargaan tersebut, pertama belaiu melakukan investasi pada perempuan yang berefek berlipat kemampuan membaca dan pedidikan pada perempuan, keluarga dan masyarakat.
Kedua inisiatif yang dilakukan sangat tranformatif, memungkinkan perempuan untuk mendpatkan pengetahuan dan keterampilan untuk menciptakan peluang baru dalam kehidupan.
Ketiga beliau menempatkan prinsip kelestarian sebagai pusat dari semua inisiatif membuatnya menjadi ramah lingkungan.
Managing Director L`Oreal South Asia Pacific Pierre Yves Arzel mengatakan pihaknya selalu membantu perempuan dalam bidang sains dengan menyediakan sarana bagi mereka untuk memangun dunia lebih baik.
"Sains memerlukan perempuan dan kita perlu mengajak lebih banyak perempuan dan sains di Indonesia," tuturnya.
Sementara itu Ibu Negara Ani Yudoyono menyampaikan rasa terimakasih atas penghargaan yang diterimanya ini.
Ia menaruh harapan besar kepada perempuan peneliti untuk dapat memajukan bangsa Indonesia dan juga pendidikan yang adil dan merata untuk terus diperjuangkan.
Dikatakannya bangsa Indonesia bukan hanya maju dalam ilmu pengetahuan saja, tapi juga perlu masyarakat yang berbudaya dan beradab.
Ketua Eksekutif Komisi Nasional Indonesia untuk Unesco Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Arief Rahman dalam sambutannya mengatakan medidik satu orang laki-laki untuk satu laki-laki.
Tetapi lanjut dia mendidik satu perempuan sama dengan mendidik satu generasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
Pemberian penghargaan ini dilakukan di Universitas Indonesia dalam rangkaian acara peringatan satu dasawarsa "L`Oreal-Unesco for Women in Science, The World Science Day for Peace and Development".
"Penghargaan ini merupakan pengakuan terhadap komitmen beliau yang telah berlangsung lama dan kontribusi inovatif untuk meningkat taraf hidup perempuan dan anak-anak Indonesia," kata Wakil Direktur Unesco Biro Sains Regional untuk Asia dan Pasifik, Shabaz Khan di Balai sidang UI Depok, Selasa.
Shahbaz mengatakan inisitaif yang dilakukan oleh istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini telah mempelopori menjadi saksi kekuatan transformatif dari kemampuan membaca dan pendidikan.
Menurut dia ada tiga alasan pemberian penghargaan tersebut, pertama belaiu melakukan investasi pada perempuan yang berefek berlipat kemampuan membaca dan pedidikan pada perempuan, keluarga dan masyarakat.
Kedua inisiatif yang dilakukan sangat tranformatif, memungkinkan perempuan untuk mendpatkan pengetahuan dan keterampilan untuk menciptakan peluang baru dalam kehidupan.
Ketiga beliau menempatkan prinsip kelestarian sebagai pusat dari semua inisiatif membuatnya menjadi ramah lingkungan.
Managing Director L`Oreal South Asia Pacific Pierre Yves Arzel mengatakan pihaknya selalu membantu perempuan dalam bidang sains dengan menyediakan sarana bagi mereka untuk memangun dunia lebih baik.
"Sains memerlukan perempuan dan kita perlu mengajak lebih banyak perempuan dan sains di Indonesia," tuturnya.
Sementara itu Ibu Negara Ani Yudoyono menyampaikan rasa terimakasih atas penghargaan yang diterimanya ini.
Ia menaruh harapan besar kepada perempuan peneliti untuk dapat memajukan bangsa Indonesia dan juga pendidikan yang adil dan merata untuk terus diperjuangkan.
Dikatakannya bangsa Indonesia bukan hanya maju dalam ilmu pengetahuan saja, tapi juga perlu masyarakat yang berbudaya dan beradab.
Ketua Eksekutif Komisi Nasional Indonesia untuk Unesco Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Arief Rahman dalam sambutannya mengatakan medidik satu orang laki-laki untuk satu laki-laki.
Tetapi lanjut dia mendidik satu perempuan sama dengan mendidik satu generasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013