Pelatihan lokal pertanian alami di Desa Peduli Gambut (DPG) mampu mendorong Kebun Pangan Mandiri (KPM) yang bertujuan untuk memulihkan dan merevitalisasi lahan gambut.

Menurut Koordinator Project Management Unit Provinsi Sumatera Selatan Amir Faisal, kepada ANTARA, Sabtu mengatakan pelatihan ini penting dilakukan mengingat pangan menjadi persoalan yang harus dijawab ditingkat lokal dengan ketersediaan pangan yang mudah dan murah.

"Pelatihan ini dilakukan selama tiga hari, tanggal 10 - 12 April 2019, di ikuti oleh 12 Desa di Kecamatan Cengal dan Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan," kata Amir.

Hal ini sejalan dengan program revitalisasi penghidupan berkelanjutan masyarakat Desa secara mandiri.

Ia mengatakan, dalam pelatihan lokal ini dipandu oleh para instruktur teknis Institute Agroekologi Indonesia (INAgri) merupakan petani terampil pertanian alami yaitu Muhammad Husin dan Rohman.

Instruktur mengajarkan bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal desa menjadi mikro organisme lokal, membuat pupuk kompos, pupuk cair, nutrisi tanaman dan ramuan pestisida nabati yang merupakan input produksi pertanian.

Salah seorang peserta pelatihan, dari Desa Simpang Tiga Abadi, Ahmad mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat bagi pengembangan pertanian khususnya dalam hal bertani alami.

"Ternyata bertani alami ini cukup mudah dan bisa di praktikan serta hemat biaya," kata Ahmad.

Ia mengatakan, bahan baku bertani alami semua tersedia disekitar kita, jika selama ini kita tergantung pada pupuk sintetis, pestisida kimia dan pupuk cair pabrik.

"Setelah pelatihan ini kami bisa membuat sendiri dan tidak bergantung pada produk-produk kimia yang dijual dipasaran," paparnya.

Selain itu, menurut tenaga ahli spesialis lokal bidang pengembangan ekonomi dan sustainable livelihood kemitraan, Syahroni Yunus SP mengatakan bahwa Desa Peduli Gambut (DPG) merupakan wilayah yang terpencil dan memiliki permasalahan pangan yang kompleks.

"Potensi lahan yang luas sebetulnya bisa menjadi berkah tersendiri untuk memproduksi pangan yang beragam, berkualitas dan berkelanjutan," kata Syahroni yang juga Direktur INAgri.

Pewarta: Arief Amarudin

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019