Para santri se-Indonesia menyatakan kesiapannya untuk berjihad memenangkan pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Kyai Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.

Demikian antara disampaikan oleh Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional, Maman Imanulhaq saat menghadiri Deklarasi Relawan Jokowi Sahabat Santri (JOSS), di halaman Pondok Pesantren (Ponopes) Nurul Falah, Kampung Bugelsalam, Desa Hegar Mukti, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (24/3)

"Pesantren menghargai orang yang mau bekerja keras dan berprestasi terlebih didampingi oleh guru kami yang kami cintai, Kyai Ma'ruf Amin. Kita tahu seorang santri tidak akan berkhianat kepada gurunya," kata Maman di hadapan ratusan santri. 
Pembacaan deklarasi dukungan pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Kyai Ma'ruf Amin oleh undangan beserta pengurus Jokowi Sahabat Santri yang diikuti ratusan santri, di halaman pondok pesantren Nurul Falah, Kampung Bugelsalam, Desa Hegar Mukti, Cikarang Pusat, Minggu (24/3). (Megapolitan.Antaranews.Com/Foto: Pradita Kurniawan Syah).


Maman selanjutnya mengapresiasi dukungan serupa yang dilakukan oleh para santri di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Lebih dari itu, bahkan mereka telah menyiapkan langkah nyata pemenangan, yaitu mulai dari mengajak warga berpartisipasi menentukan hak konstitusinya pada 17 April 2019 yang akan datang, silaturahim dari rumah ke rumah, hingga menangkal berita bohong dan fitnah kepada Jokowi.

"Saya yakin santri di Indonesia yang dimotori oleh JOSS, dimotori Samawi dan organ relawan lain berbasis pesantren ini akan mampu memenangkan Jokowi," ucapnya.

"Dengan kekuatan puluhan juta santri se-Indonesia yang akan menggerakkan kekuatan masyarakat untuk memilih pemimpin yang berprestasi, jujur, sederhana dan mambawa aspirasi bangsa dan juga kepentingan umum," imbuhnya.

Menurut dia lagi, kekuatan santri yang cukup besar tersebut dibuktikan melalui hasil survei terkini di Jawa Barat yang menyebut Jokowi unggul dengan persentase mencapai 56 persen lebih.

"Dan hampir 20 persennya merupakan hasil kerja keras para santri. Saya yakinkan bahwa banyak orang hari ini memilih Jokowi karena Jokowi memilih seorang kyai dan itu kerja para santri," ujarnya.

"Kebetulan ini Bulan Rajab, mereka turun ke kampung-kampung. Kekuatan milenial muslim nusantara dari para santri, dai muda, aktivis dan remaja masjid, serta kampus ini jugalah yang akan menangkal hoax yang mengganggu akal sehat dan merusak demokrasi," lanjutnya.

Dalam sisa 25 hari ke depan, Maman menyerukan pula kepada seluruh pendukung paslon 01 untuk bersilaturahim. "Tidak ada kata lain kecuali turun, melakukan silatul fikri, adu ide dan gagasan, tidak boleh ada hoax. Saya yakin hari ini di Jabar 8,9, dan 10 kita sudah memenangkannya. Bekasi, Purwakarta dan terutama Bogor, Jokowi akan kita menangkan dan Jawa Barat Jokowi menang," tandasnya.

Selain Maman Imanulhaq, acara deklarasi dukungan relawan JOSS ini dihadiri pula oleh Pembina JOSS, Habib Abu Djibril Basyaiban, Ketua Umum JOSS, Akhid Sibli, Ketua Umum JOSS Bekasi Raya, Abdur Rojak, serta para pengasuh pondok pesantren dan dai muda Ahli sunnah wal jamaah.

Pembina JOSS, Habib Abu Djibril Basyaiban menegaskan, tugas santri itu meluruskan yang salah, serta meluruskan fitnah-fitnah menuju kebaikan.

"Mana mungkin jika Jokowi menang pesantren akan dihapuskan, Adzan dihentikan, perempuan dilarang berhijab, itu semua fitnah keji untuk Pak Jokowi. Pak Jokowi sudah lama dekat dengan kyai, ulama, dan pesantren. Saya kenal lama Pak Jokowi, beliau orang baik dan pesantren saya di Pasuruan juga diresmikan oleh beliau. Jadi kalau ada fitnah pesantren akan dihapus jika Jokowi menang itu berita bohong, fitnah besar. Setiap hari Pak Jokowi difitnah, setiap hari Pak Jokowi dighibah," cetusnya.

"Kami juga membela Kyai Ma'ruf Amin. Beliau bukan orang sembarang, seorang dengan gelar profesor, doktor, dan kyai. Tidak mudah mendapat titel itu. Dan di dalam darah beliau ada darah tokoh besar muslim, Imam Nawawi Al Bantani," imbuhnya menandaskan. (ANT-BPJ).

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019