Bogor (Antara) - Penelitian mahasiswa IPB berupa produk biskuit olahan ubi jalar untuk suplemen makanan bagi anak-anak penderita AIDS di Papua meraih juara kompetisi pangan antarbangsa di Amerika Serikat.
Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian IPB Dr Feri Kusnandar di Bogor, Jawa Barat, Minggu menjelaskan bahwa karya mahasiswa yang tergabung dalam tim "Sweepo" itu meraih juara III pada kompetisi teknologi pangan internasional di McCormick Place, Chicago, AS, pada 13-16 Juli 2013.
Tim "Sweepo" mahasiswa IPB itu terdiri atas Veni Issani, Cynthia, dan Jian Septian.
Menurut Feri Kusnandar, tim itu memaparkan hasil penelitian berjudul "Sweepo: a Nutrious Sweet Potato Biscuit Product for Children with AIDS in Papua Indonesia".
Ia menjelaskan acara bertema "Developing Solutions for Developing Countries (DSDC)" itu diselenggarakan oleh IFT Student Associations (IFTSA).
Dia menjelaskan bahwa IFT merupakan organisasi yang dibentuk pada tahun 1939 oleh sekumpulan ilmuwan dan profesional di bidang ilmu dan teknologi pangan dengan kantor pusat di Chicago, AS.
Hingga saat ini, katanya, keanggotaan IFT terdiri atas ilmuwan/profesional dari berbagai disiplin terkait ilmu dan teknologi pangan yang berasal lebih dari 100 negara.
IFT bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran ide di antara anggotanya, termasuk penyelenggaraan forum diskusi, seminar dan pameran seperti "Annual Meeting and Food Expo 2013", serta mendorong penelitian di bidang teknologi pangan termasuk dalam produksi dan distribusi pangan.
Prestasi tim mahasiswa IPB lainnya di ajang itu, katanya, juga diraih tim "Masoca-Ball", yang terdiri atas Ardiyansah Mallega, Stella Denissa dan Alviane Leonita.
"Tim `Masoca-Ball` berhasil meraih juara II di ajang kompetisi pangan tingkat dunia itu," katanya.
Dalam penelitian itu, tim mengusulkan produk baru "Masoca-Ball" --a sweet snack ball-- yang terbuat dari sumber pangan yang banyak tersedia di negara bagian Benue, Nigeria.
Sumber pangan itu seperti kacang-kacangan, jagung dan wortel, sebagai alternatif suplemen makanan bernutrisi tinggi bagi penderita AIDS di Nigeria.
Feri Kusnandar menjelaskan tim mahasiswa pemenang pada tahun 2013 ini adalah mahasiswa tingkat akhir program sarjana IPB.
Mereka berhasil terpilih sebagai finalis bersama dengan tim Universiti Putra Malaysia setelah
menyisihkan lebih kurang 36 peserta dari seluruh dunia.
Para finalis tersebut diundang untuk memaparkan proposal penelitiannya di hadapan enam orang dewan juri yang merupakan ilmuwan dan praktisi teknologi pangan terkemuka di dunia beserta para pengunjung IFT 2013 di McCormick Place, Chicago.
Kompetisi DSDC 2013 mengambil tema "Develop food products to be given as supplements to address malnourishment at HIV relief clinics across developing countries".
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian IPB Dr Feri Kusnandar di Bogor, Jawa Barat, Minggu menjelaskan bahwa karya mahasiswa yang tergabung dalam tim "Sweepo" itu meraih juara III pada kompetisi teknologi pangan internasional di McCormick Place, Chicago, AS, pada 13-16 Juli 2013.
Tim "Sweepo" mahasiswa IPB itu terdiri atas Veni Issani, Cynthia, dan Jian Septian.
Menurut Feri Kusnandar, tim itu memaparkan hasil penelitian berjudul "Sweepo: a Nutrious Sweet Potato Biscuit Product for Children with AIDS in Papua Indonesia".
Ia menjelaskan acara bertema "Developing Solutions for Developing Countries (DSDC)" itu diselenggarakan oleh IFT Student Associations (IFTSA).
Dia menjelaskan bahwa IFT merupakan organisasi yang dibentuk pada tahun 1939 oleh sekumpulan ilmuwan dan profesional di bidang ilmu dan teknologi pangan dengan kantor pusat di Chicago, AS.
Hingga saat ini, katanya, keanggotaan IFT terdiri atas ilmuwan/profesional dari berbagai disiplin terkait ilmu dan teknologi pangan yang berasal lebih dari 100 negara.
IFT bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran ide di antara anggotanya, termasuk penyelenggaraan forum diskusi, seminar dan pameran seperti "Annual Meeting and Food Expo 2013", serta mendorong penelitian di bidang teknologi pangan termasuk dalam produksi dan distribusi pangan.
Prestasi tim mahasiswa IPB lainnya di ajang itu, katanya, juga diraih tim "Masoca-Ball", yang terdiri atas Ardiyansah Mallega, Stella Denissa dan Alviane Leonita.
"Tim `Masoca-Ball` berhasil meraih juara II di ajang kompetisi pangan tingkat dunia itu," katanya.
Dalam penelitian itu, tim mengusulkan produk baru "Masoca-Ball" --a sweet snack ball-- yang terbuat dari sumber pangan yang banyak tersedia di negara bagian Benue, Nigeria.
Sumber pangan itu seperti kacang-kacangan, jagung dan wortel, sebagai alternatif suplemen makanan bernutrisi tinggi bagi penderita AIDS di Nigeria.
Feri Kusnandar menjelaskan tim mahasiswa pemenang pada tahun 2013 ini adalah mahasiswa tingkat akhir program sarjana IPB.
Mereka berhasil terpilih sebagai finalis bersama dengan tim Universiti Putra Malaysia setelah
menyisihkan lebih kurang 36 peserta dari seluruh dunia.
Para finalis tersebut diundang untuk memaparkan proposal penelitiannya di hadapan enam orang dewan juri yang merupakan ilmuwan dan praktisi teknologi pangan terkemuka di dunia beserta para pengunjung IFT 2013 di McCormick Place, Chicago.
Kompetisi DSDC 2013 mengambil tema "Develop food products to be given as supplements to address malnourishment at HIV relief clinics across developing countries".
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013