Sukabumi (ANTARA News Megapolitan) - Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) 2019 Palang Merah Indonesia (PMI) yang digelar 11-12 Februari di Jakarta memfokuskan membahas pelayanan tiga bencana besar di Indonesia.
"PMI memfokuskan pada pelayanan tiga bencana besar di Indonesia yang terjadi pada 2018 lalu yakni di Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Selat Sunda (Lampung serta Banten)," kata Ketua Bidang Organisasi PMI Pusat Sasongko Tedjo melalui sambungan pesan pendek Whatsapp, Senin.
Menurut dia, mukernas ini juga membahas pencapaian kerja PMI di 2018 rencana kerja PMI untuk periode 2019-2024. Pembahasan pencapaian kerja difokuskan pada pelayanan kemanusiaan di tiga daerah yang diguncang bencana dahsyat seperti gempa bumi di NTB, gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, dan tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung.
Pada bencana tersebut PMI dengan cepat membantu masyarakat yang terdampak baik saat masa tanggap darurat maupun dalam masa pemulihan. Bahkan hingga kini pun relawan PMI masih memberikan bantuan kepada para korban bencana.
Untuk di NTB, lembaga kemanusiaan ini sejak masa tanggap darurat hingga pemulihan telah mendistribusikan sebanyak 22 juta liter air bersih, memberikan pelayanan kesehatan untuk 11.696 jiwa, membangun 43.007 meter saluran air (pipanisasi), melakukan pelayanan psikosial kepada 17.681 dan membangun 200 unit toilet.
Lanjut dia, di Sulawesi Tengah PMI dikonsentrasikan di Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong dan telah menyalurkan 10 juta liter air bersih, membangun 2.185 hunian sementara, memberikan pelayanan kesehatan kepada 10.885 jiwa dan kemudian layanan psikosial kepada 11.905 jiwa serta membangun 129 unit toilet.
Sementara di Banten daerah pelayanan PMI terdapat di daerah Pendeglang yakni Kecamatan Sumur, Tanjung Lesung, Labuan dan Carita, kemudian untuk di Lampung, pelayanan di fokuskan di Kecamatan Rajabasa, Kalianda, Sidomulyo dan Ketibung.
"Sampai saat ini, PMI telah mendistribusikan 650 ribu liter air bersih, memberikan pelayanan kesehatan kepada 1.162 jiwa dan serta layanan psikososial bagi 2.615 jiwa di lokasi bencana tsunami di Lampung," tambahnya.
Tedjo mengatakan pelayanan PMI di NTB, Sulawesi Tengah, Banten dan Lampung masih terus berjalan dan telah memasuki masa pemulihan. Di masa pemulihan ini, pihaknya masih memberikan bantuan seperti air dan sanitasi, kesehatan, dukungan psikososial, bantuan berbasis tunai dan mata pencaharian.
Mukernas dengan tema "Kebersamaan dalam Kemanusiaan" yang dihadiri 155 peserta perwakilan PMI di 34 provinsi, juga dihadiri?delegasi Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan perwakilan dari Palang Merah dari negara sahabat.
Mukernas ini yang terakhir sebelum berakhirnya masa kepengurusan di bawah Ketua Umum PMI Pusat yang juga Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang telah menjabat dua periode masa bakti kepengurusan 2009-2014 dan 2014-2019.
Editor berita: Ridwan Chaidir
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"PMI memfokuskan pada pelayanan tiga bencana besar di Indonesia yang terjadi pada 2018 lalu yakni di Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Selat Sunda (Lampung serta Banten)," kata Ketua Bidang Organisasi PMI Pusat Sasongko Tedjo melalui sambungan pesan pendek Whatsapp, Senin.
Menurut dia, mukernas ini juga membahas pencapaian kerja PMI di 2018 rencana kerja PMI untuk periode 2019-2024. Pembahasan pencapaian kerja difokuskan pada pelayanan kemanusiaan di tiga daerah yang diguncang bencana dahsyat seperti gempa bumi di NTB, gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, dan tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung.
Pada bencana tersebut PMI dengan cepat membantu masyarakat yang terdampak baik saat masa tanggap darurat maupun dalam masa pemulihan. Bahkan hingga kini pun relawan PMI masih memberikan bantuan kepada para korban bencana.
Untuk di NTB, lembaga kemanusiaan ini sejak masa tanggap darurat hingga pemulihan telah mendistribusikan sebanyak 22 juta liter air bersih, memberikan pelayanan kesehatan untuk 11.696 jiwa, membangun 43.007 meter saluran air (pipanisasi), melakukan pelayanan psikosial kepada 17.681 dan membangun 200 unit toilet.
Lanjut dia, di Sulawesi Tengah PMI dikonsentrasikan di Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong dan telah menyalurkan 10 juta liter air bersih, membangun 2.185 hunian sementara, memberikan pelayanan kesehatan kepada 10.885 jiwa dan kemudian layanan psikosial kepada 11.905 jiwa serta membangun 129 unit toilet.
Sementara di Banten daerah pelayanan PMI terdapat di daerah Pendeglang yakni Kecamatan Sumur, Tanjung Lesung, Labuan dan Carita, kemudian untuk di Lampung, pelayanan di fokuskan di Kecamatan Rajabasa, Kalianda, Sidomulyo dan Ketibung.
"Sampai saat ini, PMI telah mendistribusikan 650 ribu liter air bersih, memberikan pelayanan kesehatan kepada 1.162 jiwa dan serta layanan psikososial bagi 2.615 jiwa di lokasi bencana tsunami di Lampung," tambahnya.
Tedjo mengatakan pelayanan PMI di NTB, Sulawesi Tengah, Banten dan Lampung masih terus berjalan dan telah memasuki masa pemulihan. Di masa pemulihan ini, pihaknya masih memberikan bantuan seperti air dan sanitasi, kesehatan, dukungan psikososial, bantuan berbasis tunai dan mata pencaharian.
Mukernas dengan tema "Kebersamaan dalam Kemanusiaan" yang dihadiri 155 peserta perwakilan PMI di 34 provinsi, juga dihadiri?delegasi Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan perwakilan dari Palang Merah dari negara sahabat.
Mukernas ini yang terakhir sebelum berakhirnya masa kepengurusan di bawah Ketua Umum PMI Pusat yang juga Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang telah menjabat dua periode masa bakti kepengurusan 2009-2014 dan 2014-2019.
Editor berita: Ridwan Chaidir
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019