Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo akan menata Kawasan Mangkunegaran di Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng).
Dia menyampaikan, Kementerian PU siap memberikan dukungan penuh selama seluruh proses penataan mengacu pada ketentuan pelestarian cagar budaya.
“Untuk proses teknis akan dikoordinasikan dengan Ditjen Cipta Karya sambil menunggu rekomendasi dari pihak-pihak terkait,” kata Dody dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Dia kembali menegaskan perlunya prosedur lintas kementerian untuk memastikan seluruh penataan tetap berada dalam koridor pelestarian.
“Setelah ini kita akan meminta rekomendasi dari Menteri Kebudayaan Pak Fadli Zon karena urusan cagar budaya harus dikomunikasikan dengan beliau. Nanti teknisnya dikoordinasikan dengan tim dan diinformasikan kepada Dirjen Cipta Karya,” ujar Dody.
Baca juga: Menteri PU sebut kendaraan roda empat diperkirakan bisa lewati Lembah Anai 16 Desember
Kementerian PU memastikan proses lanjutan terkait detail teknis, tahapan penanganan, serta pendampingan terhadap kawasan Mangkunegaran akan terus dikawal dan ditindaklanjuti oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya.
Menteri PU Dody Hanggodo menerima kunjungan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X Gusti Bhre dalam rangka membahas rencana Penataan Kawasan Mangkunegaran di Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Dalam pertemuan tersebut, Dody dan Gusti Bhre melakukan pembahasan terkait rehabilitasi tiga komponen utama kawasan, yaitu Wangkawa, Pamedan, dan area Kavaleri.
Baca juga: Menteri PU gerak cepat kerahkan alat berat tangani banjir dan longsor di Cilacap
Gusti Bhre juga menyampaikan bahwa kondisi beberapa bangunan inti di Mangkunegaran memerlukan perhatian khusus karena mengalami kerusakan yang tidak terlihat dari luar.
“Kami kemarin sudah melakukan diskusi dan evaluasi dengan tim Kementerian PU. Ada bangunan yang secara tradisi paling sakral dan selama ini belum pernah dievaluasi secara struktural. Untuk kawasan Kavaleri, kami mengusulkan perbaikan bangunan di dalam karena itu merupakan jantungnya,” katanya.
Gusti Bhre juga menegaskan bahwa perawatan di lingkungan Mangkunegaran bukan hanya bersifat fisik semata.
“Kami merawat bangunan bukan hanya caring, tapi juga menyakralkan. Karena pendopo Mangkunegaran juga menjadi destinasi wisata utama di Surakarta, pusat kegiatan masyarakat dan pariwisata juga tersentralisasi di kawasan pendopo. Jadi kalau kita perbaiki, dampaknya juga cukup besar bagi pariwisata dan masyarakat,” ujarnya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025