Bogor, 4/4 (Antara) - Kunjungan berbagai delegasi daerah untuk studi observasi mengenai Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) binaan membuat Institut Pertanian Bogor mengembangkannya menjadi "Wisata Posdaya".
"Posdaya di desa lingkar kampus kian banyak dikunjungi, sehingga dicoba untuk sinergi dengan pengembangan wisata," kata Kepala Humas IPB Ir Henny Windarti, MS.i di Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Ia menjelaskan pada Rabu (3/4) sombongan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dari Kabupaten Grobogan dan Wonogiri, Jawa Tengah dan Tulungagung, Jawa Timur mengunjungi desa lingkar kampus IPB.
Peserta dibagi menjadi dua kelompok, di mana masing-masing kelompok mengunjungi desa-desa di lingkar kampus IPB dengan menonjolkan kiprah Posdaya.
Posdaya yang dikunjungi adalah Harapan Maju di Desa Sukadamai, dan Posdaya Fajar Harapan di Desa Purwasari.
Ia menjelaskan bahwa Posdaya di kedua desa tersebut mendapatkan pembinaan dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia (P2SDM) LPPM IPB.
Kepada delegasi yang berkunjung, koordinator Posdaya Fajar Harapan Ajen menjelaskan bahwa dengan bimbingan dari IPB, Posdaya itu berhasil menyatukan masyarakat yang awalnya banyak bergerak secara individual.
Menurut dia, kegiatan-kegiatan yang dijalankan berasal dari usulan masyarakat.
Posdaya itu berbasis empat pilar yakni ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan.
"Dalam perjalannya, kami kembangkan lagi," katanya.
Ajen menjelaskan bahwa setiap Jumat mereka mengadakan kegiatan "Jumat Bersih" (Jumsih) dengan memberdayakan pemuda-pemuda desa untuk mengumpulkan sampah organik dan anorganik.
Pemisahan sampah itu, katanya, bisa menambah ekonomi warga di mana sampah organik menjadi kompos dan sampah anorganik menjadi kerajinan ibu-ibu sambil menunggu anaknya sekolah di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Sedangkan di Posdaya Harapan Maju Desa Sukadamai, anggota Posdaya sudah mengembangkan semacam koperasi simpan pinjam dengan modal awal sebesar Rp200 juta.
Keberhasilan dalam merangkul masyarakat untuk sama-sama berdaya membuat peserta kunjungan terkesan.
Wakil peserta dari Wonogiri terkesan dengan Posdaya binaan IPB.
Dalam kaitan tukar informasi, ia mengatakan di Kabupaten Wonogiri biasanya kader-kader yang aktif dalam kegiatan-kegiatan seperti yang dikembangkan di Posdaya adalah orang-orang yang sama.
Karena itu, dirinya terkesan karena di Posdaya yang dibina IPB bisa menggerakkan seluruh masyarakat untuk mau terlibat dalam membangun desanya.
Menurut Henny Windarti, dengan kunjungan semacam itu, maka IPB meramunya menjadi kegiatan wisata desa dengan berbasis kegiatan Posdaya tersebut.
Andi Jauhari
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
"Posdaya di desa lingkar kampus kian banyak dikunjungi, sehingga dicoba untuk sinergi dengan pengembangan wisata," kata Kepala Humas IPB Ir Henny Windarti, MS.i di Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Ia menjelaskan pada Rabu (3/4) sombongan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dari Kabupaten Grobogan dan Wonogiri, Jawa Tengah dan Tulungagung, Jawa Timur mengunjungi desa lingkar kampus IPB.
Peserta dibagi menjadi dua kelompok, di mana masing-masing kelompok mengunjungi desa-desa di lingkar kampus IPB dengan menonjolkan kiprah Posdaya.
Posdaya yang dikunjungi adalah Harapan Maju di Desa Sukadamai, dan Posdaya Fajar Harapan di Desa Purwasari.
Ia menjelaskan bahwa Posdaya di kedua desa tersebut mendapatkan pembinaan dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia (P2SDM) LPPM IPB.
Kepada delegasi yang berkunjung, koordinator Posdaya Fajar Harapan Ajen menjelaskan bahwa dengan bimbingan dari IPB, Posdaya itu berhasil menyatukan masyarakat yang awalnya banyak bergerak secara individual.
Menurut dia, kegiatan-kegiatan yang dijalankan berasal dari usulan masyarakat.
Posdaya itu berbasis empat pilar yakni ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan.
"Dalam perjalannya, kami kembangkan lagi," katanya.
Ajen menjelaskan bahwa setiap Jumat mereka mengadakan kegiatan "Jumat Bersih" (Jumsih) dengan memberdayakan pemuda-pemuda desa untuk mengumpulkan sampah organik dan anorganik.
Pemisahan sampah itu, katanya, bisa menambah ekonomi warga di mana sampah organik menjadi kompos dan sampah anorganik menjadi kerajinan ibu-ibu sambil menunggu anaknya sekolah di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Sedangkan di Posdaya Harapan Maju Desa Sukadamai, anggota Posdaya sudah mengembangkan semacam koperasi simpan pinjam dengan modal awal sebesar Rp200 juta.
Keberhasilan dalam merangkul masyarakat untuk sama-sama berdaya membuat peserta kunjungan terkesan.
Wakil peserta dari Wonogiri terkesan dengan Posdaya binaan IPB.
Dalam kaitan tukar informasi, ia mengatakan di Kabupaten Wonogiri biasanya kader-kader yang aktif dalam kegiatan-kegiatan seperti yang dikembangkan di Posdaya adalah orang-orang yang sama.
Karena itu, dirinya terkesan karena di Posdaya yang dibina IPB bisa menggerakkan seluruh masyarakat untuk mau terlibat dalam membangun desanya.
Menurut Henny Windarti, dengan kunjungan semacam itu, maka IPB meramunya menjadi kegiatan wisata desa dengan berbasis kegiatan Posdaya tersebut.
Andi Jauhari
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013